Ketum PAN Sebut Cak Imin Pantas Jadi Cawapres Jokowi

Zulkifli Hasan menilai Cak Imin yang merupakan ketua umum partai besar cocok menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 06 Mei 2018, 08:43 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Wakil Ketua MPR Muhaimin Muhaimin Iskandar dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat Tasyakuran Milad 86 Tahun Pemuda Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (5/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, sosok Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai sudah mumpuni menjadi Wakil Presiden (Wapres). Zulhas menambahkan, Cak Imin sudah pas menjadi pendamping Jokowi untuk bersama bertarung di Pilpres 2019.

"Cak Imin sudah kampanye cawapres ke mana-mana. Saya kira pantaslah Cak Imin jadi Cawapresnya Pak Jokowi. Partainya lumayan besar, ada NU di belakangnya. Pokoknya saya pendukung Cak Imin lah," kata Zulhas saat memberi sambutan di milad Pemuda Muhammadiyah ke-86, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Mei 2018

Pernyataan tersebut pun mengundang senyum Cak Imin yang juga hadir di lokasi. Begitu juga ratusan peserta yang hadir.

Ketua Umum PP Muhamadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak mengapresiasi dua tokoh elite partai itu hadir. Di sela-sela sambutannya Dahnil juga mengatakan, Cak Imin hanya mau bersanding dengan Jokowi. 

"Ada Cak Imin yang mau cawapres tapi maunya sama Pak Jokowi aja. Tapi ya enggak tahu juga kalau ada yang baru sekarang. Biarlah mereka bincang-bincang kita lihat saja dari jauh," ujar Dahnil yang disambut tawa hadirin.


Sambutan Cak Imin

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menjadi pembicara dalam Dialog Sudut Pandang di Jakarta, Selasa (1/5). Diskusi tersebut mengangkat tema "Mencetak Generasi Muda Yang Cerdas dan Spiritual". (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sementara itu, Cak Imin yang juga dimintakan memberi sambutan, meminta agar Pemuda Muhammadiyah terus memproduksi calon pemimpin sebanyak-banyak dan secepat-cepatnya.

Menurut Cak Imin, saat ini sedang terjadi inflasi pemimpin di Indonesia. Jadi ormas-ormas pemuda harus kerja keras mengatasi krisis sumber daya ini.

"Masa-masa NU dan Muhammadiyah berdebat qunut atau tidak qunut, jumlah rakaat tarawih itu sudah lewat. Sudah kuno. Sekarang NU dan Muhammadiyah itu penjaga Republik. Kita jangan ribut-ribut untuk soal yang tidak prinsip. Tantangan ekonomi dan politik sangat berat, butuh kerja sama kita semua," tutur Cak Imin.

Acara ini ditutup dengan pelepasan Ekspedisi Kebangsaan untuk Keberagaman oleh Komunitas Vespa di halaman PP Muhammadiyah. Tampak pula Menteri ESDM Ignasius Jonan, anggota DPR Arteria Dahlan di jajaran pembicara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya