Go-Jek Genjot UMKM Kuliner Lewat GBK Go-Food Festival

Go-Jek menggelar Hari Kuliner Nasional Go-Food yang diklaim sebagai pesta kuliner terbesar di Indonesia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Mei 2018, 12:00 WIB
Hari Kuliner Nasional dan GBK Go-Food Festival (Foto: Go-Jek Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Go-Jek menggelar Hari Kuliner Nasional Go-Food yang diklaim sebagai pesta kuliner terbesar di Indonesia. Salah satu festival kuliner yang digelar adalah GBK Go-Food Festival yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Sebenarnya tidak hanya di Jakarta, Hari Kuliner Nasional Go-Food digelar serentak di 11 kota dari tanggal 5 hingga 13 Mei 2018.

Dengan digelarnya acara ini, Go-Jek melalui Go-Food berkomitmen membantu pelaku UMKM kuliner dari berbagai kota di Indonesia untuk meningkatkan skala bisnisnya.

GBK Go-Food Festival langsung dibuka oleh CEO sekaligus pendiri Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim, pada Sabtu, 5 Mei 2018.

"Go-Food bisa menjadi agregator kuliner terbesar di Indonesia berkat pengusaha UMKM kuliner yang bermitra dengan kami. Ini saatnya kami membantu mereka supaya bisa berkembang lebih besar lagi," kata Nadiem sebagaimana dikutip keterangan resmi Go-Jek yang diterima Tekno Liputan6.com, Minggu (6/5/2018).

Nadiem menambahkan, Go-Jek menggelar Hari Kuliner Nasional Go-Food dan menghadirkan Go-Food Festival.

Menurutnya, Go-Food telah tumbuh menjadi salah satu layanan pesan antar di dunia, di luar Tiongkok dengan menggandeng 150 ribu merchant di seluruh Indonesia.

“Kami percaya dengan membantu UMKM untuk lebih berkembang Go-Jek bisa makin memberikan dampak positif kepada ekonomi Indonesia, terlebih UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, dan terbukti tahan krisis,” tutur Nadiem.

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 98 persen perusahaan di Indonesia masuk dalam kategori UMKM. Usaha kuliner merupakan salah satu UMKM yang paling berkembang.

Bahkan, menurut survei Badan Ekonomi Kreatif (2018), usaha kuliner masuk sebagai penyumbang utama PDB dari sektor ekonomi kreatif.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Commercial Expansion Go-Jek Catherine Hindra mengatakan, Go-Food ingin merangkul lebih banyak pelaku UMKM kuliner terutama yang dari daerah untuk bisa membuka cabang dan meningkatkan skala bisnisnya.

"Pada tahap awal, ada UMKM dari 14 kota di Indonesia yang bergabung di GBK Go-Food Festival, dari Indonesia barat sampai ke timur," tuturnya.


Rata-Rata Transaksi

GBK Go-Food Festival, festival Go-Food terbesar yang diselenggarakan oleh Go-Jek (Foto: Go-Jek Indonesia)

GBK Go-Food Festival sendiri menggunakan konsep food court (pusat jajanan serba ada), di mana pengusaha UMKM dapat menawarkan produk kulinernya.

“Berbeda dengan konsep food court pada umumnya, para pengusaha tidak perlu menyiapkan dana besar di muka untuk biaya sewa booth dan jasa pelayan. Kami akan menyiapkan seluruh kebutuhan peralatan masak yang biasanya juga cukup mahal bagi para pebisnis mikro,” ujar Catherine.

Sekadar diketahui, Go-Food Festival sudah ada di 10 lokasi dan 8 kota di Indonesia. Berdasarkan data dari 6 lokasi, rata-rata transaksi per bulannya bisa mencapai 50 ribu transaksi di tiap lokasi.

Dengan pencapaian tersebut, GBK Go-Food Festival yang melibatkan UMKM diharapkan mendorong akses pasar yang lebih besar bagi UMKM yang ikut serta.

"Kami ingin dampak positif keberhasilan kami membantu UMKM di Jakarta, bisa kami tularkan ke kota-kota lain," ujar Nadiem.


Kontribusi Rp 302 Miliar

GBK Go-Food Festival, festival Go-Food terbesar yang diselenggarakan oleh Go-Jek (Foto: Go-Jek Indonesia)

Menurut Peneliti LD FEB UI I Dewa Gede Karma Wisana, usaha kuliner memiliki potensi untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian.

Berdasarkan hasil riset LD FEB UI, pada 2017, merchant UMKM yang bergabung dengan platform Go-Jek di 9 kota memberikan kontribusi lebih dari Rp 1,7 triliun terhadap perekonomian nasional.

"Bila kita melihat data per kota, kontribusi merchant UMKM terhadap perekonomian daerah juga signifikan. Contohnya, di Jakarta, kontribusinya mencapai Rp 302 milyar, dan di Medan mencapai Rp 118 miliar," kata Dewa.

Menurutnya, untuk kawasan Jabodetabek, 83,3 persen mitra UMKM mengalami peningkatan volume transaksi setelah jadi mitra Go-Jek. Selain itu, lebih dari 43 persennya mengalami kenaikan klasifikasi omzet.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya