Angkot dan Taksi di Bandung Bakal Aksi Mogok 8-11 Mei, Ada Apa?

Ribuan sopir angkutan kota (angkot) dan taksi konvensional se-Bandung Raya mengancam akan melakukan aksi mogok mulai Selasa, 8 Mei hingga Jumat, 11 Mei 2018.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 07 Mei 2018, 16:00 WIB
Para pengemudi angkutan memarkirkan mobilnya berkumpul untuk menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota, Jakarta, Senin (22/1). Para sopir ini menuntut dibukanya jalan Jatibaru Raya dan putaran di depan Blok A Tanah Abang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bandung Ribuan sopir angkutan kota (angkot) dan taksi konvensional se-Bandung Raya mengancam akan melakukan aksi mogok mulai Selasa, 8 Mei hingga Jumat, 11 Mei 2018. Selain aksi mogok, mereka akan menggelar aksi unjuk rasa.

Hal itu diungkapkan Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Jawa Barat. Aksi mogok alias tidak beroperasi itu dilakukan sebagai respon belum terealisasinya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomo 108 Tahun 2017 tentang angkutan sewa khusus tidak dalam trayek.

Selain itu, WAAT Jabar menilai Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang kuota angkutan sewa khusus serta belum adanya badan hukum dan stiker khusus dan uji kendaraan belum dilaksanakan oleh pengemudi angkutan online (daring).

“Situasinya kan tidak berubah, padahal ini sudah menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Sekretaris WAAT Jabar Tirta Jaya, Senin, 7 Mei 2018.

"Kita sudah lama menunggu tetap belum ada regulasi yang dijalankan mereka (angkutan online)," sambungnya.

Rencananya, awak angkutan kota (angkot) dan taksi konvensional akan berunjuk rasa ke Gedung Sate pada Selasa, 8 Mei 2018, mulai pukul 09.00 WIB.

Tirta mengatakan, WAAT mengundang lebih dari 15.700 angkutan kota dan 3.500 taksi untuk ikut serta dalam aksi mogok tersebut.

"Aksi ini diserukan ke anggota WAAT di Jabar terutama di Bandung Raya, Bogor, Sumedang, Garut dan Tasikmalaya," jelasnya.

Dalam melaksanakan aksi damainya, WAAT mengimbau agar para sopir tetap menjaga kondusifitas di lapangan.

"Perkara ada yang tak mau ikut itu mereka ada kepentingan lain. Kita merasa sudah dirugikan dengan keberadaan angkutan online ini sejak 2014," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:


Tenang, Masih Ada yang Jalan

Terpisah, sejumlah pengemudi angkot dan taksi menolak untuk mengikuti aksi mogok yang akan digelar pada 8-11 Mei.

Dalam surat pernyataan bersama yang diterima Liputan6.com, perwakilan Kobanter, Kopamas, Kobutri dan wadah taksi konvensional menyatakan untuk tetap beroperasi seperti biasa.

"Dengan ini menyatakan bahwa kami tidak akan melakukan unjuk rasa dan atau mogok pada tanggal yang menjadi isu unjuk rasa dan mogok yang akan dilakukan oleh WAAT. Serta kami menyatakan tidak terkait dengan unjuk rasa dan demo dimaksud, kami akan tetap melakukan pelayanan angkutan kepada masyarakat."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya