Liputan6.com, Jakarta Banyak hal yang membuat anak menolak untuk segera masuk ke kamar lalu tidur. Bahkan, saking tak inginnya cepat-cepat terlelap, mereka berontak dengan cara menjerit dan menangis. Tugas orangtua adalah mencari tahu apa penyebabnya.
Hal ini bisa jadi karena membangun kebiasaan jelang tidur yang salah. Misalnya menjadikan kamar tidur sebagai tempat hukuman atau memang si kecil belum mengantuk. Anak bisa jadi masih butuh banyak aktivitas fisik dan bermain. Hal tersebut ternyata belum dididapatnya secara maksimal.
Advertisement
Tubuhnya masih penuh energi dan belum datang rasa kantuk. Jika demikian, coba evaluasi aktivitas anak seharian. Apabila terlalu banyak di dalam rumah, dan kurang aktivitas fisik, berikan kegiatan yang menguras energinya.
"Saat waktu tidur datang, buatlah suasana yang menyenangkan. Biarkan si kecil memilih sendiri baju tidurnya, lalu minta ia memilih buku dongeng kesukaannya. Sebelum tidur ceritakan dongeng seru untuknya," ungkap Allan Louis, seorang terapis anak, dikutip dari Kidspot.
Jujusr pada Anak
Ungkapan pada anak, dengan berada di tempat tidur, ia bisa berpelukan dengan hangat. Keesokan harinya juga akan bangun lebih pagi dan bermain dengan tubuh yang segar. Ceritakan hal-hal positif yang timbul jika anak segera tidur.
"Bisa juga membuat ritual tidur yang seru, seperti lomba mencuci kaki atau lomba mengenakan piyama. Dengan begitu anak jadi merasa aktivitas tidur adalah hal seru dan bukan dipaksakan," ungkap Louis.
Penulis : Muta/Dream.co.id
Advertisement