Pekanbaru - Kepala Sekolah (Kepsek) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Pekanbaru, Riau, Novelinda, angkat bicara terkait tidak lulusnya salah seorang calon siswi yang merupakan seorang hafizah 30 juz Alquran.
Kepada Riauonline.co.id, dia pun menjelaskan bahwa ada beberapa jalur yang dibuka MAN 2 Model Pekanbaru dalam menjaring calon siswa-siswinya. Salah satunya jalur Penelusuran Bakat Minat (PBM).
"Lewat jalur ini, siswa boleh melampirkan sertifikat-sertifikatnya baik itu olahraga voli, basket, seni, atau hafiz Quran," ucap Novelinda, Minggu, 6 Mei 2018.
Sayangnya, lanjut Novelinda, sang hafizah tersebut masuk lewat jalur lain yang mengutamakan kemampuan akademik. Makanya, Andrea kalah bersaing dengan sekitar seribu calon siswa lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Sementara, dia masuk lewat jalur lain, yang mengutamakan akademis, walaupun dia memang melampirkan sertifikatnya di sana. Tapi, dalam jalur itu kita memprioritaskan kemampuan akademik," tambahnya.
Saat ditanya kemungkinan untuk memberi jalan kepada Andrea, sang kepsek menegaskan sangat mungkin untuk menerima Andrea lewat uji petik. "Kita masih ada jalur uji petik, dia ini hafiz 30 juz, kita memang memprioritaskan hafiz," katanya.
Tahun lalu ada 2 murid yang hafiz 30 juz. "Kita juga ada sembilan pelatih hafiz, dan untuk murid di atas 4 juz, kita akan carikan pelatih dari luar, karena hafiz merupakan program di sekolah ini," tuturnya.
Novelinda menambahkan, pihaknya akan memperjuangkan Andrea agar bisa menjadi siswa MAN 2 Model Pekanbaru. Sebab, hafizah 30 juz adalah aset penting.
"Dia ini akan jadi aset kita yang akan mengharumkan nama sekolah, tidak mungkin kita zalimi," tutupnya.
Baca berita menarik dari Riauonline.co.id lain di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gagal Tes Masuk Madrasah Aliyah Negeri
Sebelumnya, Andrea Wiryanti harus menelan kecewa karena tidak lulus dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Pekanbaru, Kamis pekan lalu. Padahal, ia memiliki bakat yang sangat jarang dimiliki anak seusianya, yakni menjadi hafizah.
Untuk diketahui, Andrea merupakan seorang gadis cilik yang masih berusia 15 tahun. Namun, ia sudah menjadi seorang hafizah dari Yayasan At-Thohiriyah, bahkan dirinya sudah menghafal Alquran 30 juz.
Berkat bakat cemerlangnya ini, Andre bahkan pernah ditawari oleh beberapa sekolah di daerah asalnya Kepulauan Riau. Bahkan, hingga tawaran pendidikan di Malaysia.
"Iya, ustaz dia di yayasan, yaitu Ustaz Jefri pernah menawarkan dia untuk lanjut sekolah ke Malaysia, mungkin karena dia sudah bisa lihat potensi dari anak saya," ucap ibunda Andrea, Ibu Jum, Minggu, 6 Mei 2018, dikutip Riauonline.co.id.
Ibu Jum menuturkan, Andrea masuk Yayasan At-Thohiriyah saat kelas 1 madrasah tsanawiyah (MTs) dan berhasil menjadi hafizhah 30 juz hanya dalam waktu tiga tahun, yakni ketika menginjak kelas 3 MTs.
Secara akademis, Andrea diakui Ibu Jum cukup berprestasi, yaitu selalu mendapatkan juara di setiap semesternya.
"Andrea ini selalu juara satu, memang saat masih fokus menghafal Alquran, dia hanya dapat juara tiga. Tapi, ketika dia sudah berhasil mendapat gelar Hafizah 30 Juz pada Oktober 2016 lalu, dia kembali meraih juara satu," jelas Ibu Jum.
Ibu Jum pun kecewa lantaran sang anak yang hafizah gagal masuk MAN 2. Sebab, berdasarkan informasi yang didapatnya, untuk siswa berprestasi bisa lulus tanpa tes di sekolah tersebut
"Tahunya, ada tes ternyata, makanya dia mau sekolah di sana. Saya sudah tawarkan di MAN cendekia Batam," katanya, seraya menambahkan bahwa sang anak sudah terlanjur suka dengan sekolah tersebut meski baru pertama kali melihatnya.
Advertisement
Tanggapan Kanwil Kemenag Riau
Diberitakan sebelumnya, Kamis, 3 Mei 2018, pengumuman kelulusan siswa MAN 2 Model Pekanbaru resmi dirilis. Namun, pengumuman ini menyisakan pertanyaan sekaligus kesedihan. Sebab, dari ratusan calon siswa yang tak lulus, ada seorang Hafizah 30 Juz Alquran yang juga ikut tak diluluskan.
Namanya, Andrea Wiryanti dengan nomor tes 01-102-133-2. Ia adalah siswi/santriwati asal MTs Al-Hidayah Moro, Kabupaten Kepulauan Riau (Kepri). Tak hanya mendaftar, ia bahkan juga sudah melampirkan bukti kalau dirinya memang telah lulus ujian katam Alquran 30 Juz.
Namun, asanya untuk melanjutkan pendidikan ke MAN 2 Model Pekanbaru, dan sekaligus ikut mengharumkan nama sekolah itu, sementara ini kandas. Begitu ia dan orangtuanya melihat pengumuman kelulusan PPDB itu. Di daftar kelulusan tak tercantum namanya.
Dengan kejadian ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakawil Kemenag) Riau, Ahmad Supardi MAg kepada wartawan mengaku kecewa. Karena menurut dia, semestinya calon siswa hafiz 30 Juz itu bisa lulus di MAN 2 Model Pekanbaru tanpa tes. Tapi, kenapa ini justru tak lulus.
"Saya pribadi juga kecewa. Karena tahfiz 30 juz, sebaiknya lulus tanpa tes. Cuman sekarang kita belum buat aturannya. Tapi, insyaallah akan saya upayakan, agar dia bisa diterima di MAN 2 model," kata Ahmad Supardi, saat dikonfirmasi perihal tersebut, Sabtu, 5 Mei 2018.
Adapun hingga saat itu, Kepala MAN 2 Model Pekanbaru, Norelinda, belum memberikan jawaban atau konfirmasi atas hal tersebut saat dihubungi Riauonline.co.id via aplikasi perbincangan WhatsApp.