Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tangki minyak Pertamina EP Sangasanga Field di site Pusat Pengumpul Produksi (PPP), di Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) terbakar usai disambar petir. Kurang dari 30 menit, api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Keterangan diperoleh, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.15 WITA. Tangki yang terbakar adalah tangki H-4 berkapasitas 14.535 meter kubik. Belum diketahui jenis minyak yang berada di dalam tangki raksasa itu.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum kejadian, langit sekitar Sangasanga memang sedang diselimuti awan mendung kehitaman. Pada saat bersamaan, sedang dilakukan proses loading minyak ke kapal dari tangki pengumpul.
Seketika petugas di lokasi melihat adanya petir menyambar, hingga mengakibatkan percikan api dan ledakan di tangki. Proses loading sempat dihentikan sementara.
Aparat Polsek Sangasanga bergegas ke lokasi melakukan sterilisasi sekitar kilang. Bahkan, warga setempat dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Petugas Pertamina pun bergegas memadamkan si jago merah.
"Benar, ada tangki minyak terbakar di Sangasanga (akibat disambar petir)," kata Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Anwar Haidar dikonfirmasi merdeka.com, Senin (7/5/2018).
Haidar menjelaskan, kobaran api dengan cepat tertangani petugas pemadam Pertamina dan dari pihak lainnya, yang diterjunkan ke lokasi.
"Sudah berhasil dipadamkan," ujar Haidar.
Haidar mengaku belum tahu persis kronologi peristiwa itu, apakah terjadi saat pengisian atau loading minyak dari tangki atau bukan. Meski demikian, dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Tidak, tidak ada korban luka maupun jiwa (terbakarnya tangki minyak). Untuk kerugian materil, belum bisa dihitung," pungkas Haidar.
Reporter : Saud Rosadi
Sumber : Merdeka.com
Pertamina Masih Cari Partner Lokal buat Garap Ladang Migas Iran
PT Pertamina (Persero) masih mencari partner lokal untuk menggarap blok minyak dan gas bumi (migas) di Iran. Perusahaan tersebut mendapat kesempatan menggarap Blok Mansouri.
Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina, Denie Tampubolon mengatakan, setiap investor wajib menggandeng partner lokal untuk garap blok migas di Iran. Dengan porsi hak partisipasi partner lokal sebesar 20 persen.
"Iran kewajiban 20 persen minimal lokal," kata Denie, di Jakarta, pada 3 Mei 2018.
Denie melanjutkan, Pertamina sedang melakukan kajian untuk menentukan partner lokal, yang bisa digandeng untuk menggarap blok migas tersebut. Proses pemilihan partner harus mendapat persetujuan dari pejabat perusahaan migas Iran atau National Iranian Oil Company (NIOC).
"Partner itu lagi di-review, karena begini, local partner mesti disetujui oleh Pemerintah Iran," tutur dia.
Denie menuturkan, selain menggandeng partner lokal, Pertamina juga bisa menggandeng partner internasional untuk menggarap Blok Mansouri. Namun, saat ini masih dilakukan penyesuaian ketentuan.
"Internasional opsional, apa artinya? Kalau terms-nya ketemu, namanya berpartner orang pacaran saja musti sepakat dulu apalagi berpartner bisnis," ujar dia.
Denie mengungkapkan, mengelola Blok Mansouri merupakan peluang baik bagi Pertamina. Lantaran hasil produksi migas dari blok tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia. Selain itu, Pertamina juga ingin menyerap jatah gas patner tersebut.
"Kami sedang ajukan mendapatkan gas local partner, nanti mereka yang putuskan. Tunggu tanggal mainnya," kata dia.
Advertisement