Liputan6.com, Brebes: Pada H-2 Lebaran kali ini, Minggu (28/8) ada berbeda. Serombongan bajaj mudik jalan berkonvoi di jalur utama Pantura, Jawa Tengah menuju beberapa kota di antaranya ke Tegal dan Pemalang.
Tardi (41) salah seorang pemudik bajaj mengaku sengaja pulang ke kampung halamannya di Desa Cibiyuk, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang menggunakan bajaj karena lebih hemat dan praktis.
"Kalau mudik menggunakan bajaj hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 150 ribu untuk membeli bahan bakar, sedangkan bila naik bus akan menghabiskan ongkos lebih dari Rp 300 ribu untuk sekeluarga," kata sopir bajaj yang lebih dari 20 tahun menggeluti pekerjaannya.
Menurut Tardi, bapak tiga anak ini, mudik menggunakan bajaj juga lebih menyenangkan karena bisa sekaligus mengajak anak istri dan membawa oleh-oleh.
Tardi dan delapan sopir bajaj lainnya berangkat dari Jakarta, Sabtu (27/8) malam. Selama perjalanan, Tardi dan keluarga tak perlu jajan, karena istrinya telah mempersiapkan bekal makanan dan minuman. (ANT/Vin)
Tardi (41) salah seorang pemudik bajaj mengaku sengaja pulang ke kampung halamannya di Desa Cibiyuk, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang menggunakan bajaj karena lebih hemat dan praktis.
"Kalau mudik menggunakan bajaj hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 150 ribu untuk membeli bahan bakar, sedangkan bila naik bus akan menghabiskan ongkos lebih dari Rp 300 ribu untuk sekeluarga," kata sopir bajaj yang lebih dari 20 tahun menggeluti pekerjaannya.
Menurut Tardi, bapak tiga anak ini, mudik menggunakan bajaj juga lebih menyenangkan karena bisa sekaligus mengajak anak istri dan membawa oleh-oleh.
Tardi dan delapan sopir bajaj lainnya berangkat dari Jakarta, Sabtu (27/8) malam. Selama perjalanan, Tardi dan keluarga tak perlu jajan, karena istrinya telah mempersiapkan bekal makanan dan minuman. (ANT/Vin)
