Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kini menerapkan sistem pengamanan baru untuk meningkatkan keamanan masyarakat saat bertransaksi menggunakan Kartu Debit BNI. Pengamanan yang ditanamkan BNI untuk melindungi transaksi Kartu Debit BNI saat ini adalah sistem 3 Domain Secure (3DS).
3DS merupakan protokol pengamanan yang digunakan oleh bank-bank di seluruh dunia untuk mengotentifikasi transaksi kartu secara online dengan menggunakan real card number dalam bertransaksi online.
Advertisement
General Manager Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies menuturkan, sistem 3DS ini akan menambah pengamanan transaksi online saat menggunakan Kartu Debit BNI. 3DS juga mampu meningkatkan kepercayaan pemegang Kartu Debit BNI dalam bertransaksi online.
"Dengan adanya peningkatan pengamanan ini, kami berharap akan ada peningkatan penggunaan Kartu Debit BNI pada transaksi online. Untuk memanfaatkan sistem 3DS ini, masyarakat sebaiknya segera mengunduh aplikasi transaksi digital BNI atau mobile banking BNI", jelas dia seperti dikutip Senin, (7/5/2018).
Dia mengatakan, beberapa waktu yang lalu BNI menjadi bank pertama yang menerbitkan Kartu Debit BNI berlogo GPN atau Gerbang Pembayaran Nasional.
Langkah ini penting karena salah satu tujuan penerapan GPN pada produk Kartu BNI adalah peningkatan keamanan saat bertransaksi.
Tujuan lain dikembangkannya sistem GPN adalah menciptakan ekosistem yang interkoneksi, interoperabel, dan mampu melaksanakan pemrosesan transaksi pembayaran ritel domestik dengan memperhatikan keamanan, kelancaran, dan efisiensi.
Dengan sistem GPN yang lebih terintegrasi, transfer antar bank juga menjadi lebih murah dan semua EDC dapat menerima kartu dari bank manapun.
General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Okki Rushartomo menambahkan, BNI sendiri sudah menerapkan 3DS untuk transaksi Kartu Kreditnya sebelum diterapkan pada Kartu Debit.
"Keamanan transaksi 3DS Kartu Kredit sendiri sudah dimulai sejak tahun 2012 dan sampai saat ini, transaksi Kartu Kredit BNI khusus di online sudah berkembang dengan growth mencapai 50 persen setiap tahunnya dalam 2 tahun terakhir," imbuh Okki.
Keamanan bertransaksi baik pada saat menggunakan Kartu Debit BNI, Kartu Kredit BNI, maupun aplikasi transaksi online BNI yap! merupakan langkah penting karena produk-produk layanan BNI tersebut merupakan tulang punggung gaya hidup cashless.
Terdapat 7 keuntungan bagi masyarakat yang ingin menerapkan gaya hidup cashless, yaitu Pertama, meminimalkan kerugian akibat kehilangan. Kedua, membayar hanya sebesar yang dibeli.
Ketiga, menghemat uang karena banyak promo transaksi dari BNI. Keempat, pengeluaran menjadi lebih terukur. Kelima, menghindari uang palsu. Keenam, hidup menjadi lebih praktis. Ketujuh, jumlah merchant yang menerima transaksi cashless semakin banyak.
Sambut HUT dan Ramadan
Okki Rushartomo juga menuturkan, BNI telah menyiapkan berbagai program untuk memberikan ekstra kenyamanan bagi nasabah pemilik Kartu Kredit BNI, Kartu Debit BNI, dan BNI yap!.
Promo ini dikaitkan dengan program BNI untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-72 dan sekaligus menyambut Bulan Suci Ramadan, hingga menyambut Hari Raya Idul Fitri 2017.
Okki menuturkan bahwa selama Bulan Suci Ramadhan 2018, Kartu Kredit BNI dapat dimanfaatkan nasabah untuk mendapat promo di merchant Dining, Electronic & Gadget, Fashion, Groceries & Department Store, Theme Park, dan juga Travel.
BNI meyakini transaksi kartu kredit bakal tumbuh lebih besar di kuartal II tahun ini dibanding kuartal I. Pemicunya adalah pelaksanaan momen Ramadan dan Lebaran 2018.
Okki menuturkan, transaksi kartu kredit pada kuartal I-2018 tumbuh sebesar 9 persen menjadi Rp 9 triliun. “Pada kuartal II pasti akan tumbuh lebih tinggi, mungkin bisa di atas 10 persen,” ujar dia.
Dia menuturkan, selama ini pertumbuhan transaksi kartu kredit BNI pada bulan berlangsungnya momen Ramadan dan Lebaran, selalu lebih tinggi dibandingkan dengan bulan biasa. Angkanya berkisar 10 persen sampai 15 persen.
Namun, kata dia, pertumbuhan transaksi kartu kredit saat Ramadan dan Lebaran tahun ini tidak akan setinggi tiga tahun yang lalu. Itu karena masyarakat telah berbelanja kebutuhan Ramadan dan Lebaran jauh sebelum pelaksanaan kedua momen ini.
“Jika pada tiga tahun lalu bisa tumbuh 10 persen-15 persen, pada tahun lalu pertumbuhannya hanya 5 persen-10 persen. Tahun ini bisa saja masih akan sama trennya,” ujar Okki.
Adapun sepanjang tahun ini, BNI memprediksi transaksi kartu kredit bisa tumbuh 12 persen.
Advertisement