Liputan6.com, Jakarta - Agar Pilkada serentak berjalan aman, Polri perketat pengawasan informasi yang mengandung sara, ujaran kebencian, dan hoax. Niat Polri ini didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika yang meminta masyarakat ikut proaktif berantas berita bohong.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (8/5/2018), dalam dialog di Pena 9-8, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Polri kembali menegaskan perlunya memperketat pengawasan informasi.
Advertisement
Terlebih tahun ini merupakan tahun politik yang ditandai gelaran Pilkada serentak dan akan digelar Pemilihan Umum (Pemilu) serta Pemilihan Presiden (Pilpres) secara langsung.
Pencegahan ini sangat penting agar Indonesia tetap kondusif. Karena fungsi dari Polri salah satunya merupakan pendingin dari situasi yang panas.
"Kapolri sudah perintahkan kepada jajaran untuk mengoptimalkan tugas siber yang ada di kesatuan masing-masing," kata Kasubdit Keamanan Khusus Intelkam Polri Kombes Pol Ratno Kuncoro.
"Yang paling utama adalah sosial, kesadaran dari diri sendiri, untuk bersama-sama membanjiri media sosial dengan konten-konten yang positif. Itu antisipasi yang paling benar," jelas Stafsus Bidang Komunikasi Publik Kominfo Dedi Hermawan.