Macan Tutul dan Anaknya Jalan-Jalan Santai, Warga Jambi Resah

Hewan mirip macan tutul itu diduga adalah sepasang induk dan seekor anaknya yang sempat dilihat warga Jambi selama tiga hari berturut-turut.

oleh Bangun Santoso diperbarui 08 Mei 2018, 11:00 WIB
Sepasang macan tutul Jawa terdeteksi di Nusakambangan. (Foto: Liputan6.com/BKSDA Jateng/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jambi - Warga Desa Sukamaju, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi Tengah, dibuat resah atas ulah sepasang hewan yang disebut mirip macan tutul. Hewan buas itu tepergok sejumlah warga tengah mondar-mandir di permukiman.

Berdasarkan informasi, warga pertama kali melihat ada seekor induk macan tutul bersama satu anaknya tengah berjalan santai di kawasan permukiman pada Selasa, 1 Mei 2018.

"Dua hari setelahnya kembali dilihat oleh warga lain," ujar Agus, salah seorang warga Rimbo Ulu di Tebo, Senin, 7 Mei 2018.

Menurut dia, warga yang takut bahkan ada yang tidak berani keluar rumah usai kabar macan tutul itu merebak. Desa Sukamaju di Kecamatan Rimbo Ulu memang terletak tidak jauh dari kawasan hutan di Kabupaten Tebo.

Karena khawatir bisa membahayakan, warga pun melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa setempat yang kemudian meneruskannya ke aparat Polsek Rimbo Ulu.

Kejadian ini dibenarkan Kapolsek Rimbo Ulu, Iptu A Hermana. Usai menerima laporan macan tutul itu, ia mengirim tiga orang petugas polisi ke lokasi pada Jumat, 4 Mei 2018.

"Dari hasil pengecekan dan keterangan warga, ada yang beberapa warga yang mengaku melihat langsung keberadaan binatang itu," ujar Hermana.

 


Warga Diminta Tidak Resah

Petugas Polsek Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi mengecek laporan warga yang melihat sepasang macan tutul mondar mandir di pemukiman. (Dok. Polres Tebo/B Santoso)

Hermana juga mengimbau agar warga berhati-hati, khususnya saat berada di luar rumah. Selain itu, warga juga diminta tidak panik atau resah atas kabar tersebut.

Untuk memastikan keberadaan induk macan tutul dan anaknya itu, polisi akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.

"Posisinya (macan tutul) belum diketahui secara pasti. Sekali lagi warga agar tetap tenang dan tidak panik," ucap Hermana.

 


Terancam Punah

Kawasan TNKS seluas 1,4 juta hektare merupakan habitat sejumlah spesies kucing besar di Sumatera. (B Santoso/Liputan6.com)

Macan tutul dalam bahasa latin disebut Panthera pardus, merupakan salah satu dari empat kucing besar. Hewan ini juga dikenal dengan sebutan harimau dahan karena kemampuannya dalam memanjat pohon.

Macan tutul berukuran besar, dengan panjang tubuh antara satu sampai dua meter. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kuning kecokelatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil. Macan tutul betina serupa dan berukuran lebih kecil dari jantan.

Daerah sebaran macan tutul adalah di Benua Asia dan Afrika.

Oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) macan tutul secara umum dievaluasikan sebagai berisiko rendah. Namun, beberapa spesies macan tutul di Indonesia seperti macan kumbang disebut masuk kategori terancam punah.

Khusus di Jambi, salah satu habitat macan tutul atau macan dahan ada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Kawasan seluas 1,4 juta hektare ini juga menjadi 'rumah' bagi sejumlah spesies kucing liar lainnya seperti harimau Sumatera, kucing emas, kucing batu dan kucing muka datar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya