Liputan6.com, Makassar - Dari 51.800 pendaftar yang mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) hari ini di tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), delapan di antaranya merupakan peserta difabel.
Ketua Koordinator Humas Panlok SBMPTN Muhammad Jufri di Makassar mengatakan, peserta difabel yang mengikuti SBMPTN di Universitas Hasanuddin sebanyak lima orang, sementara tiga lainnya di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Advertisement
"Peserta difabel ini ditempatkan di ruangan tersendiri dan tidak dicampur dengan peserta SBMPTN pada umumnya. Tujuannya agar mereka bisa lebih fokus dan mengganggu peserta lainnya," ujar Jufri, Selasa (8/5/2018), seperti yang dikutip dari Antara.
Pelaksanaan ujian dari kelompok difabel ini ditangani secara khusus, seperti dengan membacakan langsung soal ujian atau memberikan soal dengan huruf braille.
Pihak panitia lokal SBMPTN juga menyiapkan petugas yang secara khusus mengawasi sekaligus membantu dalam pengisian soal.
Jufri mengaku, pihaknya juga menugaskan khusus para dosen UNM yang merupakan dosen jurusan pendidikan luar biasa untuk anak berkebutuhan khusu (ABK).
Selain itu, pihak panitia juga menempatkan lokasi ujian di wilayah yang bisa dijangkau dengan mudah oleh peserta difabel, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana pendukung bagi kaum difabel.
Soal SBMPTN untuk Peserta Difabel
Jufri juga menjelaskan, soal SBMPTN untuk kaum difabel tidak berbeda dengan soal ujian untuk peserta kebanyakan.
"Untuk soal ujian bagi peserta difabel ini juga sama dengan yang lain, cuma cara penyajiannya yang berbeda," ujarnya.
Sementara, jumlah pendaftar ujian tulis berbasis cetak (UTBC) pada masing-masing kampus untuk sektor Unhas sebanyak 28.460 orang, sektor UNM 19.790 orang, dan sektor Majene sebanyak 2.450 orang.
Sedangkan untuk ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak 1.100 orang. Dengan rincian, untuk UNM sebanyak 600 orang dan Unhas 500 orang.
Sakikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:
Advertisement