Tampik Pesimisme Publik, Wakapolri: Kasus Novel Ada Kemajuan

Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, telah lewat berselang setahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2018, 12:16 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan usai menggunjungi gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4). Novel Baswedan selesai menjalani perawatan di rumah sakit Singapura yang kedua hingga kini kasus penyiraman air keras genap satu tahun. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Syafruddin lagi-algi menegaskan, institusinya terus mendalami kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Dia menampik, kasus tersebut tidak mengalami kemajuan.

"Ada kemajuan. Siapa bilang tidak," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Mantan Wakapolda Sumatera Utara ini mengklaim sudah banyak kemajuan dalam kasus Novel Baswedan. Namun dia tidak merinci apa saja kemajuannya.

"Banyak kemajuannya. Kapolda Metro update terus. Kalian juga sudah nanya Kapolri, Kapolda Metro pertanyaan yang sama?" kata dia.

Sudah satu tahun lebih, kasus Novel Baswedan belum menemukan titik terang. Kepolisian bahkan belum menemukan pelakunya. Saat ini, Komnas HAM dan Ombudsman RI turun tangan mengawasi perkembangan kasus tersebut.

Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 silam. Peristiwa itu terjadi usai Novel menunaikan salat Subuh berjamaah di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Masjid tersebut berada di dekat rumahnya.

Sesaat setelah kejadian, Novel dilarikanke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kemudian dirujuk ke Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng, Jakarta Pusat. Akibat siraman air keras, Novel mengalami luka parah pada mata sebelah kiri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ingin Segera Bekerja

Penyidik senior KPK Novel Baswedan memberi keterangan terkait Musyawarah Umum Wadah Pegawai KPK di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (3/5). Masa tugas Novel sebagai Ketua Wadah Pegawai KPK periode 2016-2018 telah usai. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku ingin segera kembali bekerja setelah penglihatan kembali sempurna. Saat ini, Novel mengatakan, mata kirinya masih belum bisa melihat dengan sempurna.

"Apabila saya sudah bisa membaca teks, saya ingin segera bekerja," ujar Novel di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (3/5/2018).

Novel Baswedan menuturkan, matanya masih belum sembuh sepenuhnya sehingga belum bisa bekerja di KPK. Dia pun berharap dengan penanaman kornea artifisial di mata kiri, dirinya dapat melihat lebih jelas lagi.

"Nantinya diharapkan menurut dokter bisa melihat dengan lebih jelas, bisa membaca dan lain-lain," ucap dia.

Novel juga berharap mata kanannya dapat stabil, meski kini sudah bisa melihat dengan terbatas. Mantan Kasatgas e-KTP itu berharap mendapat mukzizat untuk kesembuhan matanya.

"Saya berdoa semoga ada suatu mukzizat yang membuat mata saya lebih baik lagi," kata Novel Baswedan.

 

Reporter : Titin Supriatin 

Sumber  : Merdeka.com 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya