Digadang-gadang Jadi Cawapres, Wakapolri Komjen Syafruddin Pilih Urus Masjid

Komjen Syafruddin disebut-sebut menjadi salah satu kandidat kuat untuk maju menjadi calon wakil presiden.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 08 Mei 2018, 12:57 WIB
Wakapolri Komjen Syafruddin. (Liputan6.com/Moch Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin mempunyai banyak peran. Selain menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), ia kini juga berperan sebagai Ketua Kontingen Indonesia (Chef de Mission) pada Asian Games 2018.

Hal ini sempat menimbulkan spekulasi ia akan maju di pertarungan Pemilihan Presiden 2019 sebagai kandidat cawapres.

Peneliti Strategis dan Intelijen, Surya Fermana, dalam sebuah diskusi pada Senin, 7 Mei 2018 kemarin, menyebut nama Jenderal (Purn) Budi Gunawan dan Syafruddin memiliki peluang untuk maju sebagai cawapres.

Terkait hal itu, Syafruddin enggan terlalu menanggapi spekulasi tersebut. "Enggak usah didengerin," kata Syafruddin saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Dia memilih mengurus masjid saja sesuai jabatannya sebagai Waketum DMI.

"Urus masjid saja, sudah mau bulan puasa. Jangan ngurusin politik," ujar Syafruddin yang langsung meninggalkan Masjid Istiqlal.


Soal Kasus Novel

Wakapolri Komjen Pol Syafruddin membacakan amanat Kapolri usai menyematkan Satya Lencana Bhakti Buana di Mabes Polri, Jakarta (31/1). 200 polisi mendapatkan bintang kehormatan dari Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam kesempatan lain, Wakapolri Komjen Syafruddin lagi-lagi menegaskan, institusinya terus mendalami kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Dia menampik, kasus tersebut tidak mengalami kemajuan.

"Ada kemajuan. Siapa bilang tidak," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Mantan Wakapolda Sumatera Utara ini mengklaim sudah banyak kemajuan dalam kasus Novel Baswedan. Namun, dia tidak merinci apa saja kemajuannya.

"Banyak kemajuannya. Kapolda Metro update terus. Kalian juga sudah nanya Kapolri, Kapolda Metro pertanyaan yang sama?" kata dia.

Sudah satu tahun lebih, kasus Novel Baswedan belum menemukan titik terang. Kepolisian bahkan belum menemukan pelakunya. Saat ini, Komnas HAM dan Ombudsman RI turun tangan mengawasi perkembangan kasus tersebut.

Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 silam. Peristiwa itu terjadi usai Novel menunaikan salat subuh berjemaah di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Masjid tersebut berada di dekat rumahnya.

Sesaat setelah kejadian, Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kemudian ia dirujuk ke Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng, Jakarta Pusat. Akibat siraman air keras, Novel mengalami luka parah pada mata sebelah kiri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya