Liputan6.com, Washington DC - Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak akan menghadiri seremoni peresmian Kedutaan AS di Yerusalem, yang dijadwalkan terselenggara pada Senin, 14 Mei mendatang.
Seremoni justru hanya akan dihadiri oleh pejabat kementerian dan asisten kepresidenan saja, lanjut Gedung Putih, seperti dikutip dari media politik AS The Hill (8/5/2018).
Baca Juga
Advertisement
Mereka meliputi, Wakil Menteri Luar Negeri John Sullivan selaku pemimpin delegasi, Menteri Keuangan Steve Mnuchin, penasihat kepresidenan Jared Kushner dan Ivanka Trump, utusan kepresidenan urusan Timur Tengah Jason Greenblatt, dan Duta Besar AS untuk Israel David Freeman.
The Hill menulis, alasan ketidakikutsertaan Trump dalam seremoni peresmian Kedutaan AS di Yerusalem mungkin disebabkan karena alasan keamanan dan keselamatan pribadi sang presiden.
Kendati demikian belum jelas siapa pejabat Israel yang akan menghadiri seremoni Kedutaan AS di Yerusalem pekan depan.
Namun, sejumlah kabar menyebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan hadir. Apalagi mengingat 14 Mei 2018 merupakan perayaan 70 tahun deklarasi berdirinya Israel.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Penanda Jalan Kedutaan AS di Yerusalem Telah Terpasang
Sementara itu, penanda jalan untuk Kedutaan AS di Yerusalem telah terpasang pada Senin, 7 Mei 2018. Marka itu dipasang tepat sepekan sebelum kedutaan dibuka pada 14 Mei mendatang.
Wali Kota Yerusalem, Nir Barkat, juga telah memposting foto dirinya berdiri dekat penanda jalan itu dalam laman Facebook kemarin.
"Ini bukan mimpi. Ini kenyataan! Pagi ini 7 April, saya bangga dan senang telah memasang marka pertama untuk Kedutaan AS di Yerusalem, yang akan dibuka pekan depan," kata Barkat dalam laman Facebooknya, seperti dikutip dari CNN, Selasa (8/5/2018).
Marka yang ditulis dalam tiga bahasa (Hebrew, Arab, dan Inggris) itu terpasang di sudut Jalan Arnona, di selatan Kota Tua Yerusalem.
Penanda itu difungsikan sebagai penunjuk jalan bagi publik yang hendak menuju ke Kedutaan AS di Yerusalem tersebut.
Pada Senin, 14 Mei mendatang, bangunan eks-Konsulat AS yang direnovasi menjadi kedutaan itu resmi dibuka.
Peresmian kompleks itu secara otomatis menandai pemindahan kantor Kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem -- seperti yang dijanjikan oleh Presiden Donald Trump.
Tak hanya itu, hal tersebut juga sebagai simbol pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel -- sebuah langkah yang telah menuai penolakan dan kecaman dari Palestina serta komunitas internasional.
Advertisement