Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membeberkan hasil penelitian yang dilakukan 28 April sampai 5 Mei 2018. Salah satunya mengenai suara partai politik jelang 11 bulan Pemilu 2019.
Menurut peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, pihaknya membagi menjadi 4 divisi. Pertama, divisi utama berisi tiga partai dengan perolehan suara di atas 10%, kedua yaitu divisi menengah yang berisi dua partai dengan perolehan suara di bawah 10% dan di atas batas parliamentary threshold 4%.
Advertisement
Ketiga, divisi bawah yang terdapat lima partai dengan suaranya di bawah parliamentary threshold, dan terakhir divisi nol koma yang berisi enam partai dengan perolehan suara nol koma.
"Divisi utama tiga partainya PDIP, Golkar, Gerindra. Divisi menengah PKB dan Demokrat. Divisi bawah PAN, Nasdem, Perindo, PKS, PPP. Kemudian divisi nol koma di antaranya, Hanura, PBB, PSI, PKPI, Garuda, dan Berkarya," ucap Ardian di kantornya, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Adapun untuk partai yang berada di divisi utama, dari hasil survei, PDIP menduduki posisi pertama dengan meraih suara 21,70%. Disusul kemudian oleh Golkar dengan 15,30%, dan Gerindra 14,70%.
"Tiga partai ini yang berebut di posisi pertama. Dan perolehan suara ketiga partai ini melampaui syarat mereka saat Pemilu Legislatif 2014," kata Ardian.
Sementara itu di divisi menengah, PKB berhasil meraih suara 6,20%. Sedangkan Demokrat 5,80%.
Untuk divisi bawah, lanjut Ardian, berdasarkan hasil survei, PAN meraih suara 2,50%, mengikuti Nasdem dan Perindo yang meraih sama yaitu 2,30%. Kemudian PKS 2,20% dan PPP 1,80%.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kemungkinan Lolos
Dia menegaskan, meski lima parpol tersebut tidak lolos parliamentary threshold 4%, jika ditambah margin of error penelitannya yang sebesar 2,9%, masih ada kemungkinan lolos.
"Jika ditambah margin of error, partai ini masih mungkin lolos parliamentary threshold 4%," ungkapnya.
Sementara untuk enam partai yang masuk divisi nol koma, terdapat satu parpol yang di parlemen, yaitu Hanura yang meraih 0,70%. Kemudian disusul PBB 0,40%, Garuda 0,30%, serta PKPI, Garuda dan PSI 0,10%.
"Jika ditambah margin of error, enam partai ini tetap tidak lolos parliamentary threshold. Sedangkan sisa swing voters masih 23,5%. Jadi mereka harus berusaha ekstra, ekstra, ekstra keras agar bisa lolos. Karena tanpa usaha ekstra, 6 partai ini hilang (tak dapat kursi) di DPR periode 2019-2024," pungkasnya.
Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 orang. Menggunakan wawancara tatap muka responden, yang menggunakan kuisioner. Dengan margin of error +- 2,9%.
Advertisement