Liputan6.com, Jakarta - Tencent mengklaim aplikasi streaming musik besutannya, Joox, mengalami pertumbuhan yang baik selama tiga tahun hadir di Indonesia. Rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna Indonesia merupakan salah satu yang terbesar.
Joox saat ini tersedia di tujuh negara, yaitu Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Thailand, Makau, Myanmar dan Afrika Selatan. Aplikasinya telah diunduh lebih dari 70 juta kali sejak memasuki pasar Indonesia pada 2015.
Baca Juga
Advertisement
Diungkapkan International Business Vice President Tencent, Poshu Yeung, rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna Indonesia adalah 72 menit setiap hari untuk mengakses Joox. Sebanyak 70 persen penggunanya di Tanah Air adalah milenial.
"Indonesia salah satu yang besar, beberapa pasar lain hanya sekitar 60 menit sehari. Dari data ini, kesimpulan kami ternyata orang Indonesia itu suka dengan musik," tutur Poshu dalam sesi wawancara dengan sejumlah media di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Menurut Poshu, besarnya waktu yang dihabiskan pengguna menunjukkan Joox memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh.
Terlebih lagi, katanya, Joox bukan sekedar menyuguhkan musik saja, tapi juga fitur lain seperti Karaoke. Joox sejauh ini belum begitu mempromosikan fitur Karaoke, tapi ternyata mendapatkan respons yang sangat bagus dari para pengguna.
"Kami rilis Karaoke di Joox dan belum terlalu mendorongnya, tapi ternyata kami lihat banyak orang Indonesia yang nyanyi (pakai Karaoke). Indonesia sangat menyukai musik, jadi semoga dalam sebulan atau dua bulan ke depan, kami akan mendorong lebih banyak produk dan fitur," jelasnya.
Joox Bakal Punya Lebih Banyak Konten Lokal
Joox genap berusia tiga tahun pada Januari 2018. Sejauh ini, layanan streaming musik ini mengklaim kehadirannya di tujuh negara cukup sukses, termasuk di Indonesia.
Poshu mengatakan, salah satu kunci keberhasilan Joox yakni berkomitmen memperkuat konten lokal. Di Indonesia, Joox menjalin banyak kerja sama, termasuk dengan artis dan content creator.
"Kita sudah tiga tahun di Indonesia dan mengalami pertumbuhan yang baik. Kami memiliki pengguna yang cukup besar sekarang, bahkan bisa dibilang kami sedikit berada di depan Spotify dan kami senang dengan hal itu," ungkapnya.
Poshu sadar Joox bukan satu-satunya pemain di industri musik online. Namun, jika dibandingkan dengan salah satu kompetitornya, Spotify, Joox diklaim lebih kaya konten.
Joox tidak hanya sekedar layanan streaming musik, tapi juga memiliki berbagai konten lain yang dinilai tak kalah menarik, seperti fitur Karaoke dan Live yang berisi beragam video, termasuk program yang diproduksi sendiri.
Oleh sebab itu, Poshu mengungkapkan Joox akan lebih localized, dalam artian membuat produk atau layanannya lebih sesuai untuk target pasarnya, termasuk Indonesia.
Untuk tahun ini sendiri, Joox akan bekerja sama dengan lebih banyak label lokal, termasuk musisi indie, serta menggelar tur ke sekolah-sekolah untuk lebih mengenalkan Joox.
Joox pun saat ini tengah mencoba menyiapkan berbagai macam konten untuk memperkuat layanannya.
“Ini adalah bisnis konten, jadi apa yang kami lakukan adalah memperdalam konten lokal dan kami juga punya tim hebat di sini. Kami mencoba bekerja lebih dekat dengan label lokal dan pihak lainnya untuk membuat lebih banyak konten yang sesuai. Seiring waktu, kalian akan lihat lebih banyak varian konten, dan kami juga berusaha menjadi lebih sosial,” tuturnya.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement