Baru 12 Hari Jadi Bos Bulog, Buwas Akui Sudah Tangkap Mafia Beras

Dirut Perum Bulog Buwas mengaku sudah melacak dan menangkap kelompok-kelompok yang mempermainkan pasokan beras di tengah masyarakat.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Mei 2018, 22:20 WIB
Dirut Bulog Budi Waseso (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengaku telah melacak dan menangkap kelompok-kelompok yang mempermainkan pasokan beras di tengah masyarakat.

Dia mengatakan, Perum Bulog telah bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan bahwa tidak ada oknum yang usil secara sepihak mempermainkan distribusi beras.

"Indonesia itu kan sebenarnya ketahanan pangannya luar biasa, kalau tidak ada yang mempermainkan itu. Sehingga sekarang, produksi dalam negeri juga luar biasa," tutur Buwas di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Mantan Kepala BNN itu menambahkan, dengan masa panen yang saat ini terhitung belum teratur, maka stok beras akan rentan kekurangan atau bahkan berlebihan.

Saat ditanya terkait siapa mafia pangan dan mafia beras itu, Buwas belum mau menjawabnya. Alasannya, agar oknum-oknum curang tersebut tidak balik bersembunyi.

"Saya enggak bisa sebut sekarang, nanti dia sembunyi. Biarkan saja dia berjalan, nanti akan terbukti sendiri dan kelihatan, teman-teman lihat sajalah," ungkapnya.

Buwas pun memastikan Perum Bulog akan tetap menindaktegas pihak pengganggu rantai pasokan pangan dan beras itu, sekali pun mereka orang dalam.

"Saya tidak peduli, walaupun itu oknum dalam (Bulog). Ini untuk kepentingan bangsa kita," ucap Buwas.

Untuk diketahui, Surat Keputusan (SK) pengangkatan Buwas sebagai Direktur Utama Perum Bulog baru diserahkan pada 27 April 2018. Itu artinya, baru sekitar 12 hari, Buwas memimpin perusahaan pelat merah tersebut.  


Jadi Bos Bulog, Budi Waseso Bakal Sikat Mafia Beras

Pekerja menurunkan beras bulog di Pasar Induk Cipinang, Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, telah menunjuk Budi Waseso (Buwas) sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor SK-115/MBU/04/2018. Buwas mengaku akan bekerja keras dalam memastikan pasokan beras, terlebih menjelang Lebaran yang tinggal dua bulan lagi.

"Beras ini kan masalah perut, jadi tidak boleh ada yang mainin perut orang Indonesia. Nah, ini kan kebutuhan pokok, kebutuhan masyarakat Indonesia secara menyeluruh," ungkap Buwas di Gedung Kementerian BUMN, pada 27 April 2018. 

Bahkan, Budi Waseso memberikan peringatan kepada siapa saja yang mencoba mempermainkan pasokan beras ini akan ditindak tegas.

"Saya kan berangkat dari latar belakang penegak hukum. Jadi, kalau ada yang main-main akan ditertibkan, harus," tegasnya.

Sebelumnya, untuk mempercepat akselerasi program-program pemerintah dan memperkuat ketahanan pangan, Kementerian BUMN merombak susunan direksi baru di Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog).

Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaam Umum (Perum) Bulog.

Dalam keputusan tersebut, Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso diangkat menjadi Direktur Utama Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti dan Triyana diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Pardiman.

Selain itu, Kementerian BUMN juga Mengangkat Teten Masduki sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog menggantikan Sudar Sastro Atmojo yang mengisi posisi tersebut sebelumnya. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya