Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BRIsyariah Tbk akan menjadi pendatang baru di pasar saham Indonesia sebagai emiten ke-11 pada 2018. Perseroan akan catatkan saham di papan utama perdagangan saham Rabu (9/5/2018).
PT BankBRIsyariah akan mencatatkan saham 9,61 miliar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan saham itu terdiri dari saham pendiri 6,99 miliar saham, penawaran umum termasuk employee stock alocation (ESA) sebesar 2,62 miliar.
Sedangkan saham sendiri yang tidak dicatatkan 97,16 juta saham. PT Bank BRIsyariah memakai kode saham BRIS dalam transaksi perdagangan saham.
Baca Juga
Advertisement
Perseroan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan lepas 2,62 miliar saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Harga penawaran saham perdana Rp 510 per saham.
Jadi BRIsyariah meraup dana Rp 1,33 triliun dari hasil IPO. Sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan syariah,pengembangan sistem teknologi informasi dan jaringan kantor.
Dalam rangka IPO, perseroan juga gelar ESA dengan mengalokasikan saham maksimum sebesar 2,5 persen dari jumlah saham penawaran umum. Alokasi saham untuk program ESA seluruhnya terdiri dari saham jatah pasti dengan lock-up period selama delapan bulan usai pernyataan pendaftaran menjadi efektif.
BRISyariah Lepas 27 Persen Saham ke Publik
Sebelumnya, PT Bank BRI Syariah Tbk atau BRI Syariah akan melepas 27 persen saham ke publik dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Jumlah saham itu setara 2.623.350.600 lembar saham yang merupakan saham baru. Harga saham yang ditawarkan sekitar Rp 505-Rp 650 per saham.
Direktur utama BRISyariah, Moch Hadi Santoso mengatakan tujuan IPO untuk memeproleh tambahan dana dari masyarakat yang akan digunakan Perseroan dalam pengembangan bisnis sekaligus memperkuat industri syariah di Tanah Air.Dana hasil IPO akan digunakan sekitar 80 persen untuk penyaluran pembiayaan. Sisanya 12,5 persen untuk pengembangan sistem teknologi informasi, dan 7,5 persen untuk mengembangkan jaringan kantor cabang dan hal penunjang lainnya.
"Ini merupakan IPO pertama bagi bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN," kata Hadi di Gedung BRI 1, Jakarta, Kamis 5 April 2018.
Adapun jadwal penawaran saham untuk calon investor umum pada 2,3, dan 4 Mei 2018. Perseroan telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Bahana Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas. Mekanisme IPO pun dengan kesanggupan penuh atau full commitment berdasarkan hasil penawaran awal.
Hadi mengatakan, pencatatan saham BRI Syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan pada semester I 2018. Hadi mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi bagian dari BRISyariah lewat pembelian saham IPO BRISyariah.
Dengan IPO itu diharapkan dapat menciptakan ekonomi sehat berdasarkan prinsip syariah yang mengedepankan kepercayaan, keadilan, menghormati sesame, kebenaran dan toleransi melalui penerapan ethical financing.
"Prinsip syariah merupakan hak bagi semua umat dan golongan yang ada di dunia. Diperkuat dengan seluruh jaringan Bank BRl, BRISyariah akan senantiasa menjaga amanah untuk membawa berkah bagi seluruh masyarakat,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement