Liputan6.com, Jakarta Anak zaman now yang sering menulis dengan gawai, ternyata harus tetap dibiasakan untuk menggunakan tulisan tangan. Hal ini karena menulis tangan punya peran penting bagi perkembangan anak.
"Kebiasaan menulis itu disadari tidak harus pada saat usia dewasa, tapi juga saat usia dini," kata pakar edukasi anak Nurman Siagian dalam konferensi pers gerakan "Ayo Menulis Bersama SiDU!" di Jakarta. Ditulis Rabu (9/5/2018).
Advertisement
"Ada seorang pediatrik mengatakan, anak SD (Sekolah Dasar) ketangkasan dia untuk menulis atau memegang pensil itu mulai berkurang karena pengaruh penggunaan handphone. Bukan sensori motorik halusnya yang bergerak dalam hal ini," kata Nurman.
Nurman menganggap, ini menjadi penghalang anak untuk mampu mengungkapkan suatu hal yang ada dalam pikirannya.
"Kalau motoriknya saja sudah bermasalah, maka proses dia menuliskan apa yang ada dalam pikirannya pun akan menjadi terhambat," ujar Nurman yang juga merupakan Koordinator Program Pendidikan Wahana Visi Indonesia tersebut.
Sehingga, menulis dengan tangan sesungguhnya tidak hanya melatih anak untuk menulis. Lebih dari itu, ada berbagai hal yang dilatih bagi sang anak.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Kemampuan Dasar yang Harus Dimiliki Anak
Nurman juga menambahkan, menulis tangan merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki anak.
"Kemampuan menulis itu kemampuan yang mendasar. Kebiasaan anak untuk menulis menolong dia tidak cuma untuk menceritakan apa yang ada dalam pikirannya. Tapi juga ke prestasi yang lain," kata Nurman.
Menurut Domestic Bussiness Head - BU Consumer Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Martin Jimi, dengan perkembangan teknologi saat ini, kemampuan menulis tangan rentan tergerus zaman.
"Mengetik dan menulis adalah hal yang berbeda. Dalam menulis di situ ada unsur estetika. Kita ingat diajarkan dulu bagaimana membuat huruf 'A' yang bagus. Kalau mengetik, apapun yang diketik hasilnya sama," ujar Martin.
"Ada tiga hal yang bisa didapatkan dengan menulis di atas buku, satu meningkatkan kecerdasan si anak, dua meningkatkan daya ingat, dan ketiga meningkatkan kreativitas," tambah Martin.
Advertisement