Liputan6.com, Hong Kong - Produsen obat Jepang Takeda mencapai kesepakatan senilai USD 62 miliar atau sekitar Rp 873,71 triliun (asumsi kurs Rp 14.092 per dolar Amerika Serikat)untuk membeli saingannya produsen obat Shire. Pengambilalihan saham itu termasuk terbesar di dunia pada 2018.
Takeda menyatakan, kalau pihaknya memiliki perjanjian usai melancarkan kampanye untuk memenangkan Shire yang berbasis di Dublin. Menurut perseroan, nilai kesepakatan pembelian Shire sebesar USD 62,1 miliar itu tidak termasuk utang.
Bila memasukkan utang, menurut Dealogic maka pembelian Shire mencapai lebih dari USD 80 miliar. Selain itu, pengambilalihan saham Shire oleh Takeda juga termasuk pengambilalihan terbesar yang pernah dilakukan oleh perusahaan Jepang. Demikian mengutip laman CNN Money,Rabu (9/5/2018).
Baca Juga
Advertisement
Adapun pengambilalihan saham terbesar sepanjang 2018 antara lain Cigna membeli Express Scripts, dan merger T-Mobile dan Sprint.Label harga telah mengkhawatirkan investor di Takeda. Hal itu pun berdampak terhadap harga saham Takeda.
Harga saham Takeda turun 18 persen sejak mempertimbangkan untuk mendekati Shire pada akhir Maret 2018. Sedangkan saham Shire melonjak sekitar 30 persensejak akhir Maret 2018.
Selanjutnya
Perusahaan Jepang tersebut memiliki nilai pasar atau kapitalisasi pasar saham USD 33 miliar. Dengan akuisisi itu,memicu kekhawatiran berapa banyak utang yang harus diambil untuk mendanai akuisisi. Takeda pun menawarkan kepada pemegang saham Shire dengan menawarkan pembayaran saham dan kas.
Analis menuturkan, Takeda ingin sekali membeli Shire untuk meningkatkan pasar global dan mendapatkan portofolio obat penyakit langka.Ini dapat mendorong perseroan peroleh margin keuntungan yang tinggi.
Adapun pasar utama Shire berada di Amerika Serikat, China, dan Jepang. Sebagian besar karyawan berada di Amerika Serikat.Sementara itu, obat terlaris Takeda antara lain obat kanker, kardiovaskular dan metabolisme.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement
