Sosok 2 Terduga Pengancam Sultan Yogya yang Tertangkap di Bogor

Polisi menangkap dua terduga pengancam Sultan Yogyakarta pada peringatan Hari Buruh Internasional yang berujung rusuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mei 2018, 14:02 WIB
Sultan memberikan keterangan soal kegaitan Kemensos di Sahid Rich Hotel

Liputan6.com, Bogor - Kepolisian Resor Bogor Kota, Polda Jawa Barat, menangkap dua orang diduga pengancam Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 8 Mei 2018.

Kasubag Humas Polresta Bogor Kota AKP Yunih Astuti mengatakan, penangkapan dilakukan oleh jajaran Reskrim yang ikut membantu penggerebekan tempat aliansi buruh daerah di Jalan Pengadilan, Kecamatan Bogor Tengah.

"Dua pelaku ditangkap Selasa dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB," kata Yuni, dilansir Antara.

Sebelum menangkap terduga pengancam Sultan, jajaran Reskrim terlebih dahulu mengintai aktivitas buruh yang ada di Jalan Pengadilan, Kecamatan Bogor Tengah.

Dalam penggerebekan tersebut, dua orang yang diduga tersangka, yakni Hasnul Arif dan Didi Nugroho, selaku pelaku pembakaran dan ancaman terhadap Sultan. Tulisan ancaman terhadap Sultan dibuat pada saat aksi massa memperingati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei lalu di pertigaan UIN Yogyakarta.

Selain menangkap dua tersangka, petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu buah tas, sepatu, dan satu buah buku.

Sultan Tak Melapor

Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meminta warganya tidak terprovokasi aksi anarkistis berupa pelemparan bom molotov oleh sejumlah mahasiswa saat demonstrasi pada peringatan Hari Buruh Internasional di pertigaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa, 1 Mei 2018,

"Masyarakat saya kira jangan terpancing oleh provokasi, ya tenang sajalah," ucap Gubernur DIY sekaligus Sultan Yogya itu seusai menghadiri upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di alun-alun utara Yogyakarta, Rabu, 2 Mei 2018, dilansir Antara.

Sultan menjelaskan, aksi mahasiswa yang diwarnai dengan pelemparan bom molotov ke Pos Polisi Lalu Lintas (Polantas) di kawasan pertigaan UIN Sunan Kalijaga itu sudah ditangani dengan baik oleh aparat kepolisian.

Aksi itu diduga terkait dengan protes pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo. "Ya, kepentingannya, kepentingan Kulon Progo (Bandara NYIA) saja," ujarnya.

Selain melempar bom molotov ke Pos Polantas, peserta aksi demonstrasi juga membuat tulisan "Bunuh Sultan" di papan baliho tidak jauh dari Pos Polantas, yang kemudian menyulut kemarahan warga di sekitar kawasan itu untuk ikut membubarkan aksi.

Namun, penguasa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini menanggapi santai tulisan ancaman itu, serta tidak berniat melaporkannya ke polisi. "Tidak apa-apa, tidak semudah itu. Tidak usah lapor, apa-apa kok dilaporkan," kata Sultan HB X.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya