Kerusuhan Mako Brimob, Enam Peti Jenazah Masuk Kamar Mayat RS Polri

Penurunan peti jenazah dikawal ketat kepolisian. Belum ada konfirmasi apakah peti tersebut untuk jenazah-jenazah yang diturunkan sebelumnya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Mei 2018, 13:05 WIB
Truk menurunkan 6 peti mati di RS Polri (Liputan6.com/Ditto)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian masih berjaga di sekitar kamar jenazah Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Setelah enam kantong jenazah, kini enam peti jenazah masuk ke ruang pemulasaran tersebut. Belum diketahui apakah peti itu terkait dengan kerusuhan di Mako Brimob.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (9/5/2018), enam peti tersebut dibawa menggunakan truk. Truk itu lalu berhenti di depan kamar jenazah dan menurunkan satu per satu peti berwarna cokelat.

Penurunan dikawal ketat kepolisian. Belum ada konfirmasi apakah peti tersebut untuk jenazah-jenazah yang diturunkan sebelumnya.

Belum diketahui jelas apakah kantong-kantong mayat tersebut terkait dengan kerusuhan di Mako Brimob. Namun, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen M Iqbal mengatakan, hingga pukul 01.00 WIB dini hari, tidak ada korban tewas dalam kerusuhan di markas Brimob tersebut.

"Tepat pukul satu dini hari tidak ada yang meninggal dunia," ujar Iqbal, Rabu (9/5/2018).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menyampaikan, saat ini pihaknya masih bernegosiasi atas kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.

"Doakan saja. Kita minta doa teman-teman semua, kepada masyarakat seluruhnya, bahwa kami dapat menuntaskan ini. Negosiasi ya komunikasi bahwa mereka (napi) dapat dengan tenang mengikuti aturan dengan tenang," tutur Iqbal di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5/2018).

Hanya saja, Iqbal enggan membeberkan maksud dari negosiasi tersebut. Termasuk juga soal adanya sandera atas peristiwa itu.

"Belum bisa saya sampaikan itu, setelah negosiasi baru nanti saya sampaikan," jelas dia.

Sejauh ini, Iqbal menyebut pihak kepolisian sangat mengendalikan situasi di Mako Brimob. Proses negosiasi dan komunikasi yang dilakukan pun terbilang berjalan baik.

"Ini dipicu hal-hal sepele, makanan dari pihak keluarga yang diverifikasi," Iqbal menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya