Bebaskan Sandera, Polri Masih Negosiasi Napi Terorisme di Mako Brimob

Ini dilakukan untuk membebaskan satu personel Polri yang disandera oleh narapidana teroris di Mako Brimob.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 09 Mei 2018, 21:54 WIB
Kawat berduri mengelilingi gerbang Mako Brimob Kelapa Dua di Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Penjagaan di sekitar lokasi terus diperketat akibat kerusuhan napi teroris yang berlangsung sejak Selasa (8/5) malam lalu. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Proses negosiasi antara Polri dengan narapidana teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, masih berlangsung. Ini dilakukan untuk membebaskan satu personel Polri yang disandera oleh narapidana teroris.

"Tim negosiasi sedang bekerja. Ini adalah bukti bahwa Polri mengedepankan upaya persuasif dan menghargai nyawa manusia, kerusakan yang lebih besar. Tetapi akan ada tahapan-tahapan sebagaimana sudah diatur oleh SOP di jajaran Polri," ujar Iqbal dalam konferensi pers di Mako Brimob, Depok, Rabu (9/5/2018).

Polisi sebelumnya mengonfirmasi enam korban meninggal dunia dalam kerusuhan di Mako Brimob. Lima orang polisi gugur dan satu napi teroris tewas.

"Bahwa dalam insiden ini memakan korban jiwa. Ada lima rekan kami gugur dalam peristiwa ini dan satu dari mereka (napi teroris) kita lakukan upaya kepolisian," kata Karopenmas Polri Brigjen M Iqbal, di Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).

Kerusuhan di Mako Brimob pecah pada Selasa, 8 Mei 2018, sekitar pukul 22.00 WIB. Polisi menyebut penyebab kerusuhan adalah karena persoalan makanan titipan napi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya