Ajaib, Anak Ini Bangun dari Koma Setelah Divonis Mati Otak

Sehari sebelum dokter berencana untuk mencabut mesin yang membantu Trenton untuk tetap hidup, dia menunjukkan tanda-tanda sadar dari koma. Ia bangun dari tidur panjangnya.

Oleh DW.com diperbarui 10 Mei 2018, 15:02 WIB
Ilustrasi vonis mati otak seorang anak. (iStockphoto)

Liputan6.com, Alabama - Kisah keajaiban sepertinya dialami oleh seorang anak berusia 13 tahun bernama Trenton McKinley dari Mobile, Alabama, Amerika Serikat.

Seperti dikutip dari DW, Kamis (10/5/2018), ia menderita cedera parah dua bulan lalu ketika sebuah trailer kecil pengangkut barang yang dia kendarai terbalik.

"Saya menabrak beton dan trailer mendarat di atas kepala saya. Setelah itu, saya tidak ingat apa-apa lagi," katanya kepada WALA-TV, seperti dilansir situs CBS News.

Dalam kecelakaan yang terjadi pada bulan Maret itu, ia menderita retak tulang tengkorak pada tujuh bagian. Orangtuanya diberi tahu bahwa Trenton tidak akan pernah pulih seperti sediakala.

Ibu Trenton, Jennifer Reindl, mengatakan dia menandatangani surat untuk menyumbangkan organ-organ si anak karena ada lima anak yang membutuhkan transplantasi organ.

"Bukan keputusan yang tepat untuk terus mencoba membuat ia sadar kembali karena usaha itu hanya akan merusak organ-organnya," kata Jennifer.

"Seorang pria dari pelayanan donor organ UAB datang dan berbicara dengan kami tentang donasi lima organ Trenton untuk rumah sakit anak-anak. Organ tersebut akan menyelamatkan lima anak lainnya. Kami setuju, karena bagi kami itu menjadi cara Trenton bisa tetap hidup karena organ-organnya masih harus dibersihkan," lanjutnya.

Namun, hanya sehari sebelum dokter berencana untuk mencabut mesin yang membantu Trenton untuk tetap hidup, si anak menunjukkan tanda-tanda sadar dari koma, dan sekarang dia perlahan mengalami pemulihan.

Trenton kini masih menderita nyeri saraf dan kejang. Ia akan segera menjalani operasi untuk menyambung kembali bagian tengkoraknya, tetapi Jennifer mengatakan putranya semakin kuat setiap hari.

"Dari tidak ada gelombang otak sampai bisa berjalan, berbicara, membaca dan mengerjakan tugas matematika. Ini adalah sebuah keajaiban," Jennifer menjelaskan.

Trenton mengatakan, dia yakin dia ada di surga saat tidak sadarkan diri.

"Saya berada di lapangan terbuka dan berjalan lurus," katanya kepada WALA-TV. "Tidak ada yang dapat menjelaskannya, kecuali Tuhan. Sangat mustahil saya bisa hidup kembali, bahkan dokter pun mengatakan saya akan mati."

Kasus seperti ini cukup langka, lapor kontributor medis CBS News, Dr. Tara Narula. Dia mengatakan meski sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus ini karena adanya undang-undang privasi, cerita ini memberi orang alasan untuk terus berharap seperti si anak ajaib, Trenton.

 

Saksikan juga video berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya