Jenazah Napi Teroris Mako Brimob Belum Diambil Keluarga

RS Polri belum menghubungi pihak keluarga, karena tidak mengetahui nama narapidana yang tewas di Mako Brimob.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Mei 2018, 15:38 WIB
Petugas berjaga dekat garis polisi yang terpasang menuju gedung forensik RS Polri, Kramatjati, Rabu (9/5). Penjagaan super ketat diberlakukan di mana jenazah korban kerusuhan rutan Mako Brimob Kelapa Dua dibawa ke RS Polri. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah narapidana terorisme yang tewas dalam tragedi kerusuhan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, masih belum diidentifikasi. Pihak RS Polri masih menunggu kedatangan pihak keluarga.

"Belum. Keluarganya belum ke sini. Iya (kami) nunggu keluarganya," kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kombes Pol Edy Purnomo saat dihubungi, Kamis (10/5/2018).

Edy mengatakan, pihaknya pun belum menghubungi pihak keluarga karena tidak mengetahui nama narapidana yang tewas di Mako Brimob tersebut. Jika ada pihak keluarga yang datang, pihaknya baru akan mengetahui pasti identitas napi teroris itu.

"Nah itulah kan yang tahu orang Brimob keluarganya di mana. Kita kan tidak tahu keluarganya siapa. Kalau orang ini ada keluarganya baru kita kroscek DNA-nya cocok tidak. Kalau cocok ok. Namanya baru tahu siapa," Edy menjelaskan.

Lebih lanjut, dirinya meminta agar media memberitakan perihal ini. Saat ini, jenazah teroris Mako Brimob itu masih di ruangan jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Tolong diumumkan keluarganya teroris agar mengambil jenazah di Rumah Sakit Polri," dia memungkasi.

 

 


Rebut 30 Pucuk Senjata

Personel Brimob berjaga di depan pintu gerbang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Jasad enam orang yang meninggal dunia akibat kerusuhan Mako Brimob kini sudah berada di RS Polri Kramatjati. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan operasi pembebasan sandera sudah usai. Sebanyak 155 narapidana teroris telah menyerahkan diri.

Napi sempat menyandera seorang polisi dan merampas 30 pucuk senjata. Salah satu senjata laras panjang di antaranya mampu memuntahkan peluru hingga 800 meter.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Wiranto, mengatakan seluruh napi terorisme yang ada di Mako Brimob telah menyerah. Mereka menyerah setelah Polri mengultimatum dan melakukan penyerangan terhadap mereka.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya