Liputan6.com, Jakarta Menuju 100 hari perhelatan Asian Games 2018, Inasgoc selaku panitia pelaksana mulai memperkenalkan obor yang akan diarak ke berbagai wilayah. Jalur arak-arakan itu akan melintasi dua negara.
Inasgoc terus menggelar promosi ke berbagai wilayah seiring mendekatnya Asian Games 2018 yang akan dihelat pada 18 Agustus 2018. Kali ini, mereka memperkenalkan obor khas Asian Games. Nantinya, obor itu akan diarah melalui dua negara dan satu kota di Indonesia serta 50 kota di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Obor untuk Asian Games 2018 pun memiliki ciri khas. Menurut Ketua Inasgoc, Erick Thohir, pembuatan obor itu memadukan dua alat tradisional untuk beladiri yang berasal dari Jakarta dan Palembang.
"Dengan memadukan dua alat tradisional untuk beladiri asal Betawi dan Palembang, jadilah sebuah bentuk Obor yang indah dan gagah yang akan menjadi wadah bagi api abadi Asian Games untuk berkobar," kata Erick saat meluncurkan obor Asian Games 2018.
Erick juga menegaskan bahwa perpaduan alat beladiri tradisional pada obor Asian Games 2018 adalah penggambaran dari bersatunya ragam budaya di Indonesia untuk satu tujuan. Lalu, kedua alat beladiri tradisional itu juga simbol dari nilai dan tingkat keberadaan seseorang di masyarakat.
2 Alat Beladiri
Maksudnya adalah agar selalu dijaga, diasah ketajamannya untuk selalu tampil bersinar, dan melahirkan semangat yang berkobar. Ridwan Saidi, budayawan Betawi mengatakan bahwa golok bagi masyarakat Betawi bukan hanya sebagai sebuah senjata tapi sebagai sebuah karya seni.
"Saya mengapresiasi panitia yang telah menjadikan golok sebagai dasar bentuk Obor Asian Games 2018. Hal tersebut sangat positif bagi budaya Betawi," ujar Ridwan.
Dari Palembang, alat beladiri yang digunakan adalah skin. Itu adalah diperkirakan berasal dari gabungan budaya lokal dan Tionghoa pada zaman dulu kala. Skin adalah alat beladiri yang digunakan untuk jarak dekat hanya dalam keadaan terdesak, sekadar untuk membela diri.
Advertisement
Detail Obor
Obor tersebut dirancang tim desain Inasgoc. Memiliki lebar 35-90 mm, berat kosong 1600 gr, dan 1725 gr apabila terisi penuh bahan bakar serta tinggi 600 mm. Obor yang juga didominasi warna perak itu menggunakan bahan bakar propane gas untuk menjaga api tetap menyala. Penempatan elemen grafis dari logo Asian Games selain sebagai unsur estetika juga menjadi pemersatu dari dua bentuk alat beladiri menjadi satu kesatuan dan melambangkan sebuah persatuan.
"Asian Games 2018 tidak hanya sekedar ajang untuk mengejar prestasi, tapi sebuah ajang untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan kita. Diharapkan momen ini bisa kita manfaatkan bersama-sama seluruh lapisan masyarakat karena Asian Games 2018 untuk Indonesia," jelas Erick.