Liputan6.com, Jakarta - Wall Street melonjak pada pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) karena realisasi data inflasi Amerika Serikat (AS). Sementara nilai kapitalisasi pasar Apple mendekati USD 1 triliun.
Melansir Reuters, Jumat (11/5/2018), indeks saham Dow Jones Industrial Average menguat 0,8 persen ke level 24.739,53. Nasdaq Composite naik 0,89 persen ke level 7.404,98. Sementara indeks saham S&P 500 menanjak 0,94 persen ke level 2.723,07 atau level tertinggi sejak pertengahan Maret. Volume perdagangan di bursa saham AS tercatat sebanyak 6,7 miliar saham.
Baca Juga
Advertisement
Lonjakan wall street didorong capaian Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat 0,2 persen pada April 2018. Realisasi tersebut lebih rendah dari ekspektasi para ekonomi karena peningkatan biaya untuk bahan bakar minyak (BBM) dan sewa akomodasi diimbangi dengan harga perawatan dan kesehatan yang bergerak moderat.
Inflasi inti yang tidak termasuk komponen makanan dan energi naik tipis 0,1 persen pada bulan keempat ini atau lebih lambat dari dua bulan sebelumnya.
Capaian inflasi tersebut meredakan kekhawatiran dari pelaku investor terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang lebih cepat di tahun ini.
"Inflasi bergerak pada level yang tidak begitu mengkhawatirkan. Investor tenang bahwa The Fed tidak harus bergerak terlalu cepat (menaikkan suku bunga acuan)," kata Pedagang Ekuitas di Themis Trading, Mark Kepner.
Kapitalisasi Apple Dekati USD 1 Triliun
Perusahaan teknologi raksasa, Apple berencana membeli kembali saham baru (buyback) senilai USD 100 miliar. Hal ini mendongkrak harga saham Apple sebesar 1,43 persen ke rekor tertinggi USD 190,04 sehingga mengangkat indeks saham S&P 500 karena lebih tinggi dari saham perusahaan lainnya.
Dengan kenaikan 7 persen, produsen iPhone akan menjadi perusahaan pertama yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD 1 triliun.
Selain itu, keuntungan juga dicetak CenturyLink yang mencatatkan kenaikan saham 7,54 persen setelah mengumumkan laporan keuangan kuartal I-2018. Capaian itu sektor saham telekomunikasi yang melonjak 1,9 persen.
Saham AXA Equitable Holdings pun menguat 1,7 persen. Meskipun realisasi kurang dari target, namun penawaran saham perdana perusahaan asuransi itu merupakan yang terbesar di AS pada tahun ini.
Adapun saham-saham yang justru terhempas, L Brands yang anjlok 7,15 persen dan saham Holdings atau sebelumnya disebut Priceline melorot 4,74 persen.
Advertisement