Gerindra Yakin Poros Ketiga di Pilpres 2019 Tak Terbentuk

Gerindra menyatakan seluruh daftar nama pendamping Prabowo pasti dipertimbangkan terutama elektabilitasnya dan dapat menumbangkan petahana Joko Widodo.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2018, 07:43 WIB
Anggota DPR Fraksi Gerindra, Riza Patria (kiri) memberikan paparan terkait hasil survei evaluasi publik dua tahun kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Jakarta, Minggu (23/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria tak yakin poros ketiga bakal terbentuk di Pilpres 2019. Hal ini menjawab adanya pertemuan ketua umum Zulkifli Hasan dengan Mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo di gedung DPR beberapa waktu lalu.

Usai pertemuan Zulkifli menyebut Gatot figur yang bagus menjadi Capres 2019.

"Zul bilang, Gatot baik, TGB (Tuan Guru Bajang Zainul Majdi Gubernur NTB) baik. Betul itu. Artinya bangsa ini punya tokoh baik, kami dukung. Tapi Pak Zul juga menyampaikan sulit tercapai poros ketiga. Artinya dua poros Jokowi dan Prabowo," kata Riza saat ditemui di Cafe Mandailing, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (10/5).

Meski demikian, Gerindra menghormati mekanisme internal PAN dalam menentukan arah Pilpres. Riza menjelaskan pihaknya juga masih menunggu keputusan PAN usai mengadakan rapat kerja nasional (rakernas). Saat ini Riza menilai seluruh parpol juga menunggu hasil Pilkada.

"PAN itu memang punya mekanisme internal yang harus kami hormati. Pada rakernas sebelumnya kan mengusul Zulkifli Hasan sebagai Capres. Nanti Mei atau habis pilkada akan rakernas, kita lihat hasilnya. Itu akan menentukan siapa usung capres acawapres. Itu kami hormati," tutur Riza.

Riza menambahkan, nama-nama cawapres Prabowo juga potensial. Dia menjelaskan seluruh daftar nama pendamping Prabowo pasti dipertimbangkan terutama elektabilitas dan dapat menumbangkan petahana Joko Widodo.

"Nama beredar bagus Anies, Aher (Ahmad Heryawan), Gatot. Nama lain yang beredar siapa yang mungkin ada pendekatannya, persyaratan KPU, hasil survei, chemistry bisa kerja sama, termasuk orang yang kita yakini apabila jadi cawapres Prabowo meningkatkan elektabilitas bisa kalahkan Jokowi," ujarnya.

Lebih lanjut, Riza berpendapat saat ini paslon Capres - Cawapres tak perlu mempersoalkan latar belakang.

"Dikotomi sipil militer sudah tak ada, semua peluang ada. Militer - Polri saja bisa. Jadi saya bilang masyarakat sudah cerdas peluangnya besar," tandas Riza.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya