Mahathir Mohamad Jadi PM, RI Diminta Tingkatkan Perdagangan ke Malaysia

Pengusaha muda Indonesia berharap terpilihnya Mahathir Mohamad sebagai PM Malaysia bisa meningkatkan perdagangan dengan Indonesia

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Mei 2018, 10:48 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di JICT Tanjung Priok, Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) berharap Indonesia bisa meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Malaysia. Hal ini menyusul terpilihnya Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia.

“Perdagangan dengan Malaysia harus membaik. Karena perdagangan Indonesia-Malaysia mengalami tren penurunan, sejalan dengan pasang-surut hubungan persahabatan kedua negara," ujar Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Sebab itu, dengan terpilihnya perdana menteri baru Malaysia tersebut, kedua negara melakukan restorasi hubungan dagang ke depan.

Penurunan nilai perdagangan Indonesia dan Malaysia bernilai USD 23,52 miliar atau setara dengan 6,16 persen dari total perdagangan Indonesia dimulai sejak 2012. Kemudian pada 2014, menurun menjadi USD20,59 miliar atau tumbuh negatif 14,19 persen dibandingkan 2013 yang bernilai USD 23,99 miliar. 

Proporsi nilai perdagangan Indonesia dan Malaysia terhadap total perdagangan Indonesia pun menurun. Pada 2014, kontribusi perdagangan Indonesia dan Malaysia sebesar 5,81 persen terhadap total perdagangan Indonesia. Proporsi ini menurun menjadi 5,1 persen pada 2016 hingga 2017.

Bahlil mengatakan, di ASEAN, posisi Malaysia sangat strategis bagi Indonesia sebab negeri jiran itu merupakan pasar terbesar kedua Indonesia, setelah Singapura sebagai tujuan ekspor Indonesia.  

Dia mengatakan, Malaysia menempati posisi ke lima besar dunia negara tujuan ekspor utama Indonesia. Sedangkan China merupakan negara tujuan ekspor pertama Indonesia.


Mahathir Mohamad Sah Jadi Perdana Menteri ke-7 Malaysia

Perdana Menteri Malaysia baru, Mahathir Mohamad memberi keterangan saat konferensi pers di Petaling Jaya, Malaysia (10/8). Mahathir menjadi perdana menteri ketujuh Malaysia pada usia 92 tahun. (AP Photo / Sadiq Asyraf)

Bertempat di Istana Negara, Mahathir Mohamad, resmi diambil sumpahnya oleh Raja Malaysia Muhammad V sebagai perdana menteri ke-7 Malaysia menggantikan Najib Razak. Ia berjaya setelah oposisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya memenangkan pemilu dengan perolehan 112 kursi dari 222 kursi parlemen yang diperebutkan.

Seperti dilansir South China Morning Post, Kamis (10/5/2018), Mahathir yang menumpangi mobil Proton --merek mobil nasional yang digagasnya-- berpelat "Proton 2020" tiba di Istana Negara sekitar pukul 16.40 waktu setempat.

Ketika menjabat sebagai perdana menteri, Mahathir pernah menjanjikan akan mengembangkan status Malaysia pada 2020.

Mahathir membacakan sumpahnya di hadapan Raja Muhammad V, dan segera setelahnya ia menandatangani pengesahannya sebagai perdana menteri Malaysia. Demikian seperti disiarkan televisi pemerintah Malaysia, Bernama.

Kabar awal yang beredar menyebutkan, pelantikan Mahathir dijadwalkan akan dimulai pukul 17.00. Namun, baru pada sekitar pukul 22.00 waktu setempat, ia resmi diambil sumpahnya. Tidak dijelaskan mengapa terjadi penundaan yang cukup lama.

Mahathir mengenakan busana tradisional Melayu berwarna hitam lengkap dengan peci senada saat pelantikannya. Sang istri, Siti Hasmah Mohamad Ali, pun memakai baju warna serupa.

Terpilih sebagai perdana menteri di usianya ke-92 tahun, menjadikan Mahathir sebagai pemimpin tertua di dunia.


Tinggalkan UMNO, Dirikan Partai Baru

Mahathir Mohamad pada hari Rabu, 9 Mei 2018, saat mendeklarasikan kemenangan oposisi yang dipimpinnya atas koalisi Barisan Nasional yang dinakhodai Najib Razak (AP Photo/Adrian Hoe)

Mahathir pernah memimpin Malaysia selama 22 tahun sebelum akhirnya pensiun pada 2003. Ia memutuskan kembali "turun gunung" setelah Najib tersangkut skandal korupsi 1MDB.

1MDB adalah lembaga investasi yang didirikan pemerintah Negeri Jiran untuk memberikan manfaat pada rakyatnya. Gagasannya, 1MDB akan berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.

Namun, dalam praktiknya, organisasi ini dituduh telah menyedot dana negara ke rekening pribadi PM Najib dan orang-orang dekatnya.

Kini, Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya tengah menyelidiki dugaan penggelapan dan pencucian uang lintas batas terkait 1MDB.

Pada 2016, Mahathir meninggalkan United Malays National Organisation (UMNO), kendaraan politik yang lama menaunginya sekaligus partai utama di koalisi Barisan Nasional. Kala itu, ia mengatakan, "Malu dikaitkan dengan partai yang mendukung korupsi -- merujuk pada skandal 1MDB."

Sejak saat itu, ia mendirikan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) dan mengatakan akan kembali mencalonkan diri lewat koalisi Pakatan Harapan yang dibangunnya bersama mantan musuhnya, Anwar Ibrahim, dan dua partai lainnya.

Di bawah kepemimpinan Mahathir, Malaysia menjadi salah satu macan Asia. Itu merupakan sebutan bagi sejumlah negara yang perekonomiannya berkembang pesat pada 1990-an.

Namun, di lain sisi, Mahathir dicap sebagai sosok otoriter yang menggunakan undang-undang keamanan kontroversial untuk membungkam lawan-lawan politiknya.

Salah satu contoh kasus paling mengemuka adalah pemecatan mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim, yang kemudian diikuti dengan tuduhan korupsi dan sodomi setelah ia menyerukan reformasi ekonomi dan politik pada tahun 1998.

Terkait usianya yang sudah mendekati seabad, Mahathir mengatakan, ia hanya akan memerintah selama dua tahun sebelum akhirnya mengundurkan diri. Ia berjanji akan mendapatkan pengampunan bagi Anwar Ibrahim, yang saat ini masih ditahan akibat tudingan sodomi, hingga memungkinkan bagi mantan wakil perdana menteri tersebut mengambil alih kursi perdana menteri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya