Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada sesi pertama perdagangan saham Jumat (11/5/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat jadi sentimen positif.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat (11/5/2018), IHSG menguat 108,66 poin atau 1,84 persen ke posisi 6.016,59. Indeks saham LQ45 menanjak 2,18 persen ke posisi 975,10. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.023,04 dan terendah 5.921,19. Sebanyak 268 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Adapun 97 saham melemah dan 88 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 248.564 kali dengan volume perdagangan 4,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 54,33 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 14.018.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian melemah 1,03 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,11 persen. Sementara itu, sektor saham industri dasar menanjak 2,96 persen, sektor saham tambang menguat 2,71 persen dan sektor saham barang konsumsi naik 2,58 persen.
Saham-saham mencatatkan penguatan antara lain saham BRIS naik 19,27 persen ke posisi Rp 650 per saham, saham BSDE melonjak 9,87persen ke posisi Rp 1.670 per saham, dan saham HMSP mendaki 8,06 persen ke posisi Rp 3.890 per saham.
Sementara itu, saham BWPT tergelincir 17,57 persen ke posisi Rp 183 per saham, saham FORZ susut 16,30 persen ke posisi Rp 498,dan saham BTEK merosot 11,18 persen ke psisi Rp 151 per saham.
Sebagian besar bursa saham Asia menghijau kecuali indeks saham Shanghai turun 0,08 persen. Sedangkan indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,36 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,60 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,99 persen. Sementara itu, indeks saham Singapura naik 0,57 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,88 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Aksi Beli Investor Asing Topang IHSG di Awal Sesi
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau menjelang akhir pekan ini. Penguatan IHSG mengekor bursa saham Asia dan ditopang kenaikan di sektor keuangan.
Pada pra-perdagangan saham pagi ini 11 Mei 2018, IHSG mencatatkan kenaikan 15,155 poin atau 0,26 persen ke leve; 5.923,093. Indeks saham LQ45 menanjak 0,40 persen ke level 958,101.
Penguatan berlanjut dan IHSG dibuka di level 5.930,417 atau mendaki sebesar 0,38 persen atau 22,479 poin. Sementara indeks saham LQ45 melaju 0,48 persen ke level 958,711.
Sebanyak 166 saham menghijau, 34 saham turun, dan 73 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 32.539 kali dengan volume 612,9 miliar dan nilai Rp 649,1 miliar.
Investor asing melakukan pembelian di seluruh pasar dengan nilai Rp 27,36 miliar. Dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan Rp 14.053.
Hampir seluruh sektor menguat, terkecuali sektor saham pertanian yang tergelincir 0,53 persen. Kenaikan tertinggi terjadi di saham sektor pertambangan dan perdagangan masing-masing 1,38 persen. Diikuti saham sektor consumer goods dengan penguatan 1,29 persen.
Saham-saham yang terpantau melesat, antara lain saham SSTM dengan kenaikan signifikan 23,19 persen, saham ETWA untung 22,35 persen, dan saham DFAM melonjak 18,79 persen.
Sementara saham-saham yang tekor dengan pelemahan paling dalam saham BWPT sebesar 19,37 persen, saham BTEK anjlok 11,18 persen, dan saham CMNP yang melemah 9,43 persen.
Penguatan laju IHSG sejalan dengan bursa saham Asia. Indeks saham Hang Seng Hong Kong melonjak 0,93 persen. Disusul indeks saham Taiwan yang menjulang 0,90 persen, lalu indeks saham Nikkei Jepang naik 0,87 persen.
Indeks saham Kospi Korea Selatan dan Strait Times Singapura masing-masing menguat 0,55 persen dan 0,22 persen. Adapun indeks saham Shanghai China melemah sendirian sebesar 0,11 persen.
Advertisement