Liputan6.com, Sleman - Pascaerupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, pagi tadi, pukul 07.40 WIB, aktivitas kegempaan tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.
"Status aktivitas Merapi kini berada dalam level 1 atau normal. Namun, untuk sementara waktu tidak melakukan pendakian ke Gunung Merapi," jelas Badan Geologi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (11/5/2018).
Advertisement
Sebelumnya, pagi tadi, Gunung Merapi mengalami erupsi dengan durasi kegempaan selama 5 menit. Ketinggian kolom erupsi mencapai 5.500 meter di atas puncak Merapi yang didominasi oleh uap air. Kondisi ini disebut dengan erupsi freatik.
Erupsi freatik Gunung Merapi berlangsung selama satu kali dan tidak diikuti erupsi susulan.
Sebelum erupsi freatik terjadi, jaringan seismik Gunung Merapi tidak merekam adanya peningkatan kegempaan. Namun, sempat suhu kawah meningkat, pada pukul 06.00 WIB atau sekitar 2 jam sebelum erupsi.
Dampak Erupsi Merapi pada Bandara Adisutjipto
Sementara itu, abu dampak dari erupsi Gunung Merapi sempat menyelimuti Bandara Adisutjipto dan beberapa ruas jalan di Yogyakarta.
Bandara bahkan sempat ditutup sementara selama 30 menit.
"Update dampak erupsi Gunung Merapi di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, untuk sementara aerodrome Bandara Adisutjipto closed 11.25 WIB sampai dengan 30 menit ke depan," kata Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Liza Anindya.
Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:
Advertisement