Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan jalur laut serta udara ketimbang darat ketika mudik Lebaran.
Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat terhindar dari kemacetan sehingga aktivitas mudik maupun balik dapat berjalan dengan lancar dan nyaman.
"Saya ingin mendorong, laut dan udara itu jadi alternatif, yang lebih banyak kapasitasnya. Udara kapasitasnya banyak sekali, laut juga. Ini bisa mengurangi (kepadatan)," ujar dia di sela-sela acara peringatan'HUT 45 tahun YLKI', di Hotel Kaisar, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Baca Juga
Advertisement
Pemerintah akan terus sosialisasi agar masyarakat tidak bepergian secara bersamaan saat mudik nanti. Pemerintah juga tengah mengatur waktu mudik maupun balik supaya tidak terjadi pergerakan masyarakat dalam satu waktu.
"Kalau satu kepadatan, faktor pembaginya adalah waktu, kalau waktunya itu panjang sebenarnya kita punya kesempatan untuk mengatur satu lot, dengan waktu yang kita atur. Dengan kita punya waktu 1 minggu itu saya yakin kita bisa mengedukasi masyarakat, agar sebagian pulang 1 minggu sebelum Lebaran. Toh mereka, sudah dapat THR jadi kita akan dorong ke sana," ujar dia.
Kepadatan arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran. Oleh karena itu, kata dia, masyarakat perlu menghindari waktu tersebut dengan mudik sebelum puncak kepadatan.
"Karena preferensi masyarakat itu memang pada hari H- 2 dan H- 3. Oleh karena itu bagi mereka yang tidak harus mudik pada waktu tersebut bisa mudik lebih awal, karena H-3 dan 2 itu rawan macet sekali," tutur Budi.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ingin Mudik Lewat Tol, Waspadai Titik Kemacetan di Lokasi Ini
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pada arus mudik Lebaran 2018 ini, masyarakat sudah bisa menggunakan jalan tol mulai dari Merak hingga ke Surabaya.
Hanya saja, meski telah tersambung, beberapa ruas tol masih dioperasikan secara fungsional. Sebut saja jalan tol Semarang-Batang dan jalan tol Salatiga-Solo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga meminta masyarakat untuk mewaspadai beberapa titik kemacetan jika nantinya memutuskan untuk menggunakan jalan tol pada saat mudik.
"Kalau yang melalui jalan tol, yang menjadi perhatian kami dan juga masyarakat nanti adalah di gerbang tol Krapyak, Semarang atau di Ngaliyan, karena itu akan jadi pertemuan dengan yang ke arah Semarang-Solo," kata Basuki saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat 11 Mei 2018.
Selain itu, masih menyambung ruas tol tersebut, titik yang perlu diwaspadai adalah di antara Salatiga-Solo. Di ruas jalan tol tersebut saat ini tengah dikerjakan pembangunan jembatan Kali Kenteng.
Jembatan dengan panjang sekitar 500 meter ini dipastikan Basuki belum bisa dilalui baik saat arus mudik atau arus balik Lebaran 2018. Namun demikian, pihaknya telah mempersiapkan jalur alternatifnya.
Jalur alternatif tersebut adalah dengan membangun jalan sementara yang melintas di bawah jembatan dengan panjang 500 meter dan lebar 7 meter.
"Yang jelas jalan tol fungsional nanti akan lebih baik dibandingkan top fungsional tahun lalu. Setiap 10 atau 20 km kita juga sediakan rest area bagi para pemudik di ruas tol fungsional tersebut," tembah Basuki.
Advertisement