Menhub Imbau Masyarakat Pakai Jalur Udara dan Laut Saat Mudik

Pemerintah dorong masyarakat untuk menggunakan jalur laut serta udara ketimbang darat saat mudik Lebaran agar terhindar dari kemacetan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2018, 14:55 WIB
Suasana Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5). Sebelumnya, Bandara Sultan Syarif Kasim II hanya menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia untuk informasi penerbangan. (Liputan.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan jalur laut serta udara ketimbang darat ketika mudik Lebaran.

Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat terhindar dari kemacetan sehingga aktivitas mudik maupun balik dapat berjalan dengan lancar dan nyaman.

"Saya ingin mendorong, laut dan udara itu jadi alternatif, yang lebih banyak kapasitasnya. Udara kapasitasnya banyak sekali, laut juga. Ini bisa mengurangi (kepadatan)," ujar dia di sela-sela acara peringatan'HUT 45 tahun YLKI', di Hotel Kaisar, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Pemerintah akan terus sosialisasi agar masyarakat tidak bepergian secara bersamaan saat mudik nanti. Pemerintah juga tengah mengatur waktu mudik maupun balik supaya tidak terjadi pergerakan masyarakat dalam satu waktu. 

"Kalau satu kepadatan, faktor  pembaginya adalah waktu, kalau waktunya itu panjang sebenarnya kita punya kesempatan untuk mengatur satu lot, dengan waktu yang kita atur. Dengan kita punya waktu 1 minggu itu saya yakin kita bisa mengedukasi masyarakat, agar sebagian pulang 1 minggu sebelum Lebaran. Toh mereka, sudah dapat THR jadi kita akan dorong ke sana," ujar dia.

Kepadatan arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran. Oleh karena itu, kata dia, masyarakat perlu menghindari waktu tersebut dengan mudik sebelum puncak kepadatan. 

"Karena preferensi  masyarakat itu memang pada hari H- 2 dan H- 3. Oleh karena itu bagi mereka  yang tidak harus mudik pada waktu tersebut bisa mudik lebih awal,  karena H-3 dan 2 itu rawan macet sekali," tutur Budi.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Ingin Mudik Lewat Tol, Waspadai Titik Kemacetan di Lokasi Ini

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau kesiapan fasilitas dan prasarana untuk Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (10/5). Seluruh venue di GBK dinyatakan mendekati 100 persen tahap pengerjaan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pada arus mudik Lebaran 2018 ini, masyarakat sudah bisa menggunakan jalan tol mulai dari Merak hingga ke Surabaya.

Hanya saja, meski telah tersambung, beberapa ruas tol masih dioperasikan secara fungsional. Sebut saja jalan tol Semarang-Batang dan jalan tol Salatiga-Solo.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga meminta masyarakat untuk mewaspadai beberapa titik kemacetan jika nantinya memutuskan untuk menggunakan jalan tol pada saat mudik.

"Kalau yang melalui jalan tol, yang menjadi perhatian kami dan juga masyarakat nanti adalah di gerbang tol Krapyak, Semarang atau di Ngaliyan, karena itu akan jadi pertemuan dengan yang ke arah Semarang-Solo," kata Basuki saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat 11 Mei 2018.

Selain itu, masih menyambung ruas tol tersebut, titik yang perlu diwaspadai adalah di antara Salatiga-Solo. Di ruas jalan tol tersebut saat ini tengah dikerjakan pembangunan jembatan Kali Kenteng.

Jembatan dengan panjang sekitar 500 meter ini dipastikan Basuki belum bisa dilalui baik saat arus mudik atau arus balik Lebaran 2018. Namun demikian, pihaknya telah mempersiapkan jalur alternatifnya.

Jalur alternatif tersebut adalah dengan membangun jalan sementara yang melintas di bawah jembatan dengan panjang 500 meter dan lebar 7 meter.

"Yang jelas jalan tol fungsional nanti akan lebih baik dibandingkan top fungsional tahun lalu. Setiap 10 atau 20 km kita juga sediakan rest area bagi para pemudik di ruas tol fungsional tersebut," tembah Basuki. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya