Liputan6.com, Riau - Korban meriam maut penyambut kedatangan raja di Kerajaan Sahilan Darussalam, Kabupaten Kampar, bertambah jadi dua orang. Korban kedua, Rafika Alni tak tertolong meski sudah dirawat intensif di Rumah Sakit Syafira, Kota Pekanbaru.
Menurut Camat Gunung Sahilan Dedi Herman, korban meninggal pada Rabu, 9 Mei 2018, sekitar pukul 21.00 WIB. Luka berat yang dialaminya karena terkena serpihan meriam berumur ratusan tahun itu terus mengeluarkan darah.
"Serpihan meriam menancap di kaki kirinya, sehingga alami pendarahan hebat," kata Dedi dihubungi wartawan, Kamis malam, 10 Mei 2018.
Dedi menerangkan, jenazah korban telah diantarakan ke rumah duka. Isak tangis menyertai kedatangan korban yang masih duduk di bangku XII SMK 1 Negeri Sahilan.
Menurut Dedi, korban datang ke lokasi peringatan diangkatnya pemimpin kerajaan karena undangan untuk sekolahnya. Dia datang pada Rabu siang itu dengan memakai seragam Pramuka kebanggaannya.
Baca Juga
Advertisement
"Saat kejadian, jarak korban dengan meriam yang diletuskan memang cukup dekat," sebut Dedi.
Sebelum Rafika, sudah ada warga bernama Ikram yang meninggal karena terkena serpihan meriam yang sama. Ikram meninggal di lokasi kejadian karena tangan kanannya hampir putus terkena serpihan.
Selain korban meninggal, ada warga lainnya yang mengalami luka berat, yaitu Sumanto Rebo (58) dan Aisyah (12). Keduanya masih dirawat di rumah sakit. Sementara korban luka ringan bernama Sarimah (51) saat ini sudah diperbolehkan pulang.
"Atas kejadian ini, pihak kecamatan mengucapkan duka mendalam. Semoga keluarga korban tabah atas musibah ini," imbuh Dedi.
Dedi menerangkan, acara kerajaan ini berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Sedianya, peringatan diangkatnya Yang Dipertuan Agung Muhammad Nizar setahun sebagai raja dilaksanakan Januari 2018 silam.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Hadirkan Ustaz Somad
Hanya saja acara diundur hingga Mei karena menyerap aspirasi masyarakat untuk menghadirkan ustaz Abdul Somad. Ustaz kondang itu dijadwalkan hadir pukul 11.00 WIB.
"Ya menyesuaikan jadwal ustaz Abdul Somad, dapatnya Mei ini karena beliau sibuk," kata Dedi.
Setelah ditunggu, ustaz Somad justru berhalangan hadir. Sebab di hari yang sama, Abdul Somad harus menghadiri acara PWNU Riau di Masjid An-Nur.
Di lokasi tersebut juga hadir Presiden Indonesia Joko Widodo. Acara tetap berlanjut, Raja, Kapolres berserta tamu undangan diarak pakai becak menuju istana Kerajaan Sahilan Darussalam. Meriam diledakkan menyambut rombongan, diiringi tarian dan silat.
"Usai ledakan itu ada yang berteriak minta ambulans, dikira ada yang terkena serangan jantung. Rupanya ada yang terluka karena meriamnya pecah," terang Dedi.
Advertisement