Bulog: Stok Beras Aman hingga 6 Bulan

Bulog kembali memastikan, stok beras nasional di gudangnya aman jelang Ramadan. Adapun kisaran jumlah stok pada saat ini sekitar 1,2 juta ton.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Mei 2018, 15:55 WIB
Para pedagang umum di beberapa pasar tradisional Bengkulu mulai merubah strategi dengan ikut menjual beras milik Bulog (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog kembali memastikan, stok beras nasional di gudangnya aman jelang Ramadan. Adapun kisaran jumlah stok pada saat ini sekitar 1,2 juta ton.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Karyawan Gunarso menyampaikan, jumlah stok beras yang mereka kelola senantiasa berubah secara jumlah, dari waktu ke waktu.

"Stok Bulog itu ada dua, yang cadangan beras pemerintah (CBP) dan beras komersil. Itu jumlahnya tidak diam, setiap jam terus bergerak. Pengadaan serapan lokal bergerak," tutur dia di Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Dia menyebutkan, Perum Bulog kini memiliki sebanyak 1,2 juta ton stok beras. Dia menuturkan, ketersediaan itu terhitung cukup bahkan berlebih untuk Ramadan, dan bisa menyanggupi kebutuhan beras nasional hingga enam bulan ke depan.

Dari data yang Liputan6.com himpun di situs bulog.co.id, jumlah cadangan beras yang mereka kelola per 8 Mei 2018 masih berjumlah di bawah 1,2 juta ton, yakni sekitar 1,09 juta ton.

Lebih lanjut Karyawan mengungkapkan, Rapat Koordinasi Nasional Februari 2018 memutuskan Perum Bulog harus memiliki cadangan beras pemerintah antara 1-1,5 juta ton. "Begitu 1,5 juta ton tercapai, itu sudah sangat maksimal," ucap dia.

Karyawan menyebutkan, Perum Bulog saat ini memiliki sebanyak 1.553 gudang, dengan 133 di antaranya merupakan Gudang Daerah Terpencil (GDT). Keseluruhan gudang itu memiliki kapasitas daya tampung beras mencapai 4 juta ton.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai program beras kemasan 5 kg-10 kg-25 kg dan beras renceng 200 gram, dia menjawab itu sudah mulai tersalurkan ke masyarakat. Untuk beras renceng kemasan,ia menuturkan itu adalah salah satu strategi marketing Perum Bulog untuk mempermudah penyaluran beras.

"Itu adalah salah satu strategi marketing kami. Bulog melihat peluang pasar lain, enggak hanya yang 5 kg, 10 kg dan 25 kg. Trennya masyarakat ingin simpel, ingin mudah, tinggal sobek dan langsung  bisa dimasak, jadi kita sediakan itu," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Janji Buwas Amankan Stok Pangan Saat Ramadan

Pekerja memanggul karung Beras di pasar induk Cipinang, Jakarta, Selasa (27/12). Kecukupan kebutuhan tersebut diharapkan bisa menahan laju kenaikan harga barang pokok. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memastikan stok beras aman menjelang Ramadan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga akan mendistribusikan beras ke seluruh wilayah Indonesia. 

Dia menyampaikan, stok beras di gudang Bulog yang tersebar di seluruh Indonesia sudah siap memasok bahan pangan dalam waktu dekat. 

"Yang jelas, stok beras di seluruh gudang di Indonesia sudah siap dengan kekuatan stok berasnya. Setiap saat bisa kita distribusikan kepada masyarakat," ujar Buwas di Jakarta, Selasa 8 Mei 2018.

Untuk serapannya ke masyarakat luas, dia menyebutkan, Perum Bulog tidak memasang target.

"Yang penting di kala masyarakat membutuhkan, barang itu ada," ucapnya.

Salah satu langkah untuk mengamankan pasokan beras, Perum Bulog telah menyiapkan sistem pengontrolan barcode. Buwas menyebutkan, hal itu berguna untuk mengantisipasi adanya pembelian beras secara berlebih.

Mantan Kepala BNN itu pun mengatakan, sistem pengontrolan tersebut sudah mulai dilakukan dari sekarang. Buwas bilang, telah menempatkan Satgas Pangan untuk memantau perkembangannya di lapangan.

"Pokoknya, saya sudah pastikan beras aman dan tersebar di seluruh titik di Indonesia. Walaupun saya baru singkat di Bulog, saya pastikan aman," ujar Buwas.

Terkait pengamanan stok komoditas pangan lain seperti daging, Bulog juga telah menyiapkan itu semua supaya bisa tersebar luas ke masyarakat.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya