Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyesalkan masih adanya sejumlah oknum Dinas Perhubungan (Dishub) yang melakukan aksi pungutan liar (pungli) kepada sopir truk. Aksi ini sebelumnya dilaporkan oleh sejumlah sopir truk ketika bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai langkah menindaklanjuti hal tersebut, Menhub telah mengirimkan surat kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera melakukan penindakan kepada oknum-oknum tersebut.
"Memang kemarin yang dilaporkan lebih banyak ke Dishub, makanya dua hari lalu saya sudah buat surat edaran kepada Gubernur untuk menindaklanjuti," kata Menhub di Hotel Kaisar, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Baca Juga
Advertisement
Sebagai pihak yang turut bertanggung jawab dalam membersihkan aksi pungli tersebut, Menhub juga akan berkoordinasi dengan tim Saber Pungli.
Dengan peningkatan koordinasi ini diharapkan ke depan tidak ada lagi pihak-pihak yang melakukan aksi pungli dalam bentuk apa pun.
Pemerintah memang tengah fokus meningkatkan daya saing logistik di Indonesia. Salah satu yang dilakukan saat ini adalah dengan pembangunan berbagai infrastruktur transportasi.
Pembangunan efisiensi logistik ini harus dibarengi dengan reformasi mental para regulator di sektor perhubungan. "Jadi degan berkoordinasi Saber Pungli, ke depan tak akan ada lagi penyimpangan," ucap Budi Karya.
Jokowi Kaget
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerima 70 pengemudi truk di Istana Negara, Jakarta pada 8 Mei 2018. Dalam pertemuan, Jokowi terkejut mendengar laporan dari para pengemudi truk soal banyaknya pungutan liar (pungli) dan aksi premanisme di jalan.
"Saya kan dengarnya sedikit, ternyata setelah bertanya kepada para pengemudi, para sopir, ternyata sangat banyak (pungli dan premanisme). Kaget, dong," kata Jokowi.
Menindaklanjuti laporan dari pengemudi truk, Jokowi langsung memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Wakapolri Komjen Polisi Syafruddin untuk turun ke lapangan. Jokowi ingin pungli dan aksi premanisme dibersihkan.
"Ini langsung saya perintahkan Kapolri, Wakapolri segera ditindaklanjuti," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, premanisme di jalan sangat meresahkan pengemudi truk. Sedangkan pungli bisa memicu tingginya harga barang yang seharusnya tidak terjadi.
"Premanisme dan pungli ini mengakibatkan adanya biaya-biaya tambahan yang seharusnya tidak perlu. Dan itu dirasakan sopir truk sangat mengganggu, sangat mengganggu sekali," ucap Jokowi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement