Rupiah Sentuh 13.943 per Dolar AS, IHSG Balik ke 5.900

Sempat bergerak perkasa ke level 6.000, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski menguat namun ke posisi 5.956.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Mei 2018, 16:15 WIB
Pekerja mengamati layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau menjelang akhir pekan ini. Akan tetapi,penguatan IHSG cenderung terbatas usai perkasa pada sesi pertama.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (11/5/2018), IHSG menguat 48,89 poin atau 0,83 persen ke posisi 5.956,83. Indeks saham LQ45 naik 0,81 persen ke posisi 962,01. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 251 saham menguat sehingga menahan penguatan IHSG. 128 saham melemah dan 114 saham diam di tempat. Jelangakhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.023,04 dan terendah 5.921,19. Transaksi perdagangan sahamcukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 431.091 kali dengan volume perdagangan 8,7 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 8,7 triliun. Investor asing pun jual saham Rp 123,98 miliar di pasar reguler. Posisidolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.943.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian turun 1,19 persen,sektor saham aneka industri melemah 0,47 persen dan sektor sahaminfrastruktur susut 0,36 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar menanjak 2,56 persen, sektor saham perdagangan menguat 2,33 persen dan sektor saham konstruksimenguat 2,2 persen.

Saham-saham alami lonjakan antara lain saham FREN menanjak 20,69 persen ke posisi Rp 70, saham BRIS menguat 13,76 persen ke posisi Rp 620,dan saham BSDE naik 10,20 persen ke posisi Rp 1.675 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BWPT susut 21,62 persen ke posisi Rp 174 per saham, saham ESSA merosot 4,58 persen keposisi Rp 250 per saham, dan saham BKSL tergelincir 3,31 persen ke posisi Rp 146 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia menguat kecuali indeks saham Shanghai turun 0,35 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Sengnaik 1,02 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,16 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,55 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand mendaki 0,78 persen, indeks saham Singapura menguat 0,98 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,92 persen.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, penguatan IHSG didorong sentimen eksternal. "Lebih ke arah konsolidasi di tengah fluktuasi harga komoditas dan kenaikan bursa global dan regional," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


IHSG Kembali Tembus 6.000 pada Sesi I

Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada sesi pertama perdagangan saham Jumat (11/5/2018).Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat jadi sentimen positif.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat (11/5/2018),IHSG menguat 108,66 poin atau 1,84 persen ke posisi 6.016,59.Indeks saham LQ45 menanjak 2,18 persen ke posisi 975,10. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.023,04 dan terendah 5.921,19. Sebanyak 268 saham menguatsehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 97 saham melemah dan 88 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 248.564 kali dengan volume perdagangan 4,9 miliar saham.Nilai transaksi harian saham Rp 4,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 54,33 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 14.018.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian melemah 1,03 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,11 persen.Sementara itu, sektor saham industri dasar menanjak 2,96 persen, sektor saham tambang menguat 2,71 persen dan sektor saham barang konsumsi naik 2,58 persen.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham BRIS naik 19,27 persen ke posisi Rp 650 per saham, saham BSDE melonjak 9,87persen ke posisi Rp 1.670 per saham, dan saham HMSP mendaki 8,06 persen ke posisi Rp 3.890 per saham.

Sementara itu saham BWPT tergelincir 17,57 persen ke posisi Rp 183 per saham, saham FORZ susut 16,30 persen ke posisi Rp 498,dan saham BTEK merosot 11,18 persen ke psisi Rp 151 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia menghijau kecuali indeks saham Shanghai turun 0,08 persen. Sedangkan indeks saham Hong KongHang Seng menguat 1,36 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,60 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,99 persen.Sementara itu, indeks saham Singapura naik 0,57 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,88 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya