Warung Pojok Halal ala Kader Bela Negara Bengkulu

Aksi sosial ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang digelar selama tiga hari oleh Kementrian Pertahanan RI melibatkan lima pleton kader bela negara Bengkulu.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 11 Mei 2018, 20:00 WIB
Para kader bela negara Kota Bengkulu menggelar aksi sosial warung pojok halal untuk kaum dhuafa di kawasan Simpang Lima (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 180 kader Bela Negara yang dibentuk Kementerian Pertahanan RI menggelar aksi sosial menjual makanan halal dengan harga sangat murah. Hanya Rp 3.000 saja, kaum dhuafa dan fakir miskin bisa makan siang dengan kenyang dan bergizi.

Warung pojok halal ini digelar di pusat keramaian jantung Kota Bengkulu tepatnya di Taman Smart City kawasan Simpang Lima sejak Kamis kemarin. Terjadi interaksi yang sangat baik antara kaum dhuafa dan para dermawan yang memberikan sumbangan untuk kegiatan yang memiliki nilai ibadah dan sosial tersebut.

Koordinator kader Bela Negara 2018 Muswardi mengatakan, aksi sosial ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang digelar selama tiga hari oleh Kementerian Pertahanan melibatkan lima pleton kader bela negara Bengkulu. Dana awal yang diberikan oleh kementrian hanya Rp 2,5 juta saja bersama peralatan meja kursi dan tenda.

"Terjadi subsidi silang saat warung pojok halal ini dibuka," ujar Muswardi di Bengkulu Jumat 11 Mei 2018.

Masyarakat yang memiliki uang lebih membantu memberikan dana untuk kegiatan hari berikutnya, sedangkan kaum dhuafa yang membeli nasi dengan harga sangat murah merasakan sangat terbantu. Kegiatan ini akan terus berlangsung dan sangat bergantung kepada partisipasi masyarakat terhadap gerakan para pemuda kader bela negara, masyarakat diharapkan memberikan support.

Sebab untuk kaum dhuafa yang dianggap tidak mampu sama sekali, mereka bahkan memberikan paket makan siang ini secara gratis. Antusiasme yang muncul pada tiga hari awal kegiatan warung pojok halal bela negara ini terlihat sangat tinggi. Sebanyak 50 hingga 75 kotak nasi untuk makan siang habis dalam waktu tidak lebih dari 3 jam saja.

"Saling membantu sesama manusia, ini yang kami sebut bela negara," kata Muswardi.

 


Pengawal NKRI

Sebanyak 180 orang kader bela negara Kota Bengkulu bertekad mempertahankan NKRI (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Sebanyak 180 kader bela negara Kota Bengkulu yang mengikuti pelatihan selama tiga hari di pusat pelatihan milik Lembaga Pengkajian Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bengkulu digembleng memiliki pengetahuan dalam mempertahankan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anisa Ratna Amelia, yang baru saja menamatkan pendidikan di SMK Negeri 1 Kota Bengkulu mengaku banyak mendapat pengetahuan dan wawasan kebangsaan saat mengikuti pelatihan yang digelar Kementrian Pertahanan RI tersebut. Tujuannya tentu saja menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bertekad menjadi pengawal NKRI.

Materi pelatihan mulai dari bahaya Narkoba, Cyber Crime, Konsensus berbangsa dan bernegara, wawasan kebangsaan hingga pelatihan kedisiplinan. Menurutnya, mempertahankan NKRI tidak hanya tugas dari pemerintah, aparat TNI dan Polri saja, generasi muda juga harus mengambil peran.

"Harus ada dorongan dari kita generasi muda, ini persoalan bangsa yang harus kita jawab," tegas Anisa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya