Liputan6.com, Jakarta - Data merupakan salah satu elemen utama di era Revolusi Industri 4.0. Tak pelak bila big data turut menjadi tren menarik untuk didalami, baik itu oleh sektor industri maupun para generasi muda yang ingin berkecimpung di dalamnya.
Di Indonesia sendiri sudah berdiri perusahaan analisis big data bernama Bigjava yang menjalin kerja sama dengan sektor pemerintahan maupun swasta. Ruli Harjowidianto, CEO Bigjava, menyebut penggunaan big data dapat memberikan keuntungan besar di beragam sektor.
Lantas, bidang studi mana yang kemampuannya memegang peranan penting di bidang ini? Ternyata lulusan matematika menjadi primadona di area big data.
Baca Juga
Advertisement
"Kebanyakan yang kita cari sekarang lulusan matematika," ungkap Ruli kepada Tekno Liputan6.com pada Jumat (12/5/2018) sore di Jakarta.
Apa yang diungkap Ruli dapat membuat orang-orang heran, sebab orang awam pasti mengira lulusan berkaitan ilmu komputer yang justru dicari untuk bidang big data.
"Karena kalau kita ambil lulusan komputer, mereka belum tentu tahu big data, kedua ia juga harus belajar big data lagi, lalu belum tentu juga dia suka big data," jelasnya.
"Tapi kalau lulusan matematika, mereka memikirkan pemakaian logika untuk mengejar tujuan, dan mereka bisa belajar programming. Sekarang yang banyak dipakai lulusan matematika untuk menjadi data scientist (ilmuwan data), karena yang mereka kerjakan analisis dan logika. Kemampuan analisisnya yang dicari dan bagaimana menjadikan logika tersebut agar dimengerti orang lain," lanjutnya
Ruli juga menerangkan lulusan matematika memiliki kemampuan mumpuni untuk menyusun rumus atau algoritma yang dibutuhkan di bidang big data.
"Kami punya data scientist di New York. Gelarnya doktor, tiga orang, lulusan matematika semua," ungkap Ruli.
Analisis Bigjava
Bigjava memiliki langkah-langkah dalam membantu perusahaan menikmati hasil dari data yang mereka miliki.
Pertama, tentunya Bigjava melakukan assessment atau bisa juga disebut konsultasi agar bisa memahami apa yang dibutuhkan suatu perusahaan, dan kemudian merencanakan apa saja spesifikasi yang harus dihadirkan pada rancangan software dan hardware yang mereka buat.
Setelah melewati rangkaian proses perancangan hal-hal yang dibutuhkan perusahaan, Bigjava melakukan pengujian dan pelatihan agar pihak perusahaan dapat memakai sistem yang mereka buat.
Bigjava bisa dibilang tidak kaku dalam memberikan layanan big data, karena dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan klien mereka.
"Kami membantu klien yang punya masalah seperti kesusahan mengelola data, lama dalam pengolahan data, dan terkendala mengintegrasi data dari berbagai source. Kami bisa membantunya dengan platform big data analytics yang kita punya," ujar Winda Miranti, Data Scientist Bigjava.
Tujuan lain dari penggunaan big data analytics adalah untuk memahami konsumen atau klien. Hal ini tentu memberi pemahaman pada perusahaan tentang produk mereka di tengah-tengah masyarakat.
Kemudian setelah memahami data, pihak manajemen dapat mengambil keputusan yang terarah dan sesuai kebutuhan, sehingga keputusan dapat menghasilkan profit paling optimal.
Kehadiran Bigjava bisa dijadikan pilihan utama bagi para perusahaan yang ingin mulai mengoptimalkan pemahaman mereka terkait data, tetapi tidak ingin membagi data mereka kepada perusahaan luar negeri.
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement