Liputan6.com, Boyolali - Europe memang tak akan pernah sama. Joey Tempest, sang vokalis menyebut, mereka ingin setiap album grup rock asal Swedia itu terdengar berbeda.
"Kami tak ingin mengulang hal yang sama di setiap album. Kami selalu memulai perjalanan baru. Mencoba kreatif sehingga kami senang," ujar Joey dalam jumpa pers konser Europe di Volcano Rock Festival 2018 di kantor Bupati Boyolali, Jumat (11/5/2018).
Namun, sulit ditepis, kenangan-kenangan yang dibawa grup yang telah merilis 11 album ini pasti tak akan berubah.
Ya, Joey Tempest dan kawan-kawan pernah begitu berjaya di pertengahan 1980-an hingga awal tahun 1990-an. Hits-hits yang mereka cetak seperti "The Final Countdown", "Carrie", "Superstitious", "Cherokee", "Rock the Night", "Open Your Heart", "Tomorrow", terdengar di mana-mana.
Baca Juga
Advertisement
Ketika itu, band yang didirikan tahun 1979 ini memang bisa dibilang tengah berada di puncak sukses mereka. Era ketika hard rock, glam metal, hair metal, tengah menjadi primadona telinga para remaja.
Gaungnya pun sampai ke Indonesia. Riff kibor lagu The Final Countdown hasil jentikan jemari Mic Michaeli begitu akrab di telinga. Ketika itu, bagi penggemar musik rock, lagu "The Final Countdown" yang diciptakan Joey Tempest ibarat rock n roll anthem.
Sementara di lantai-lantai dansa, lagu yang menurut Joey diilhami lagu David Bowie, Space Oddity itu jadi salah satu favorit untuk mengiringi anak-anak gaul 1990-an bersepatu roda atau sekadar berdisko ria di Happy Days atau Lipstick. Ketika itu, ini adalah dua tempat nongkrong favorit dari Selatan Jakarta, di kawasan Blok M.
Popularitas ini juga yang akhirnya membawa Europe pertama kalinya datang ke Indonesia pada tahun 1990. Promotor Airo bekerja sama dengan Majalah HAI membawa Joey Tempest dan kawan-kawan tampil dua kali di Tanah Air.
Jakarta dan Surabaya
Dengan tajuk "Europe in Concert", mereka tampil pertama kali di Drive In Ancol, 24 November 1990. Lima hari kemudian mereka beraksi di Stadion Tambaksari Surabaya.
Kini, mereka datang lagi. Bukan ke Jakarta atau Surabaya, tapi ke Boyolali, tepatnya di ajang Volcano Rock Festival di Stadion Pandan Arang, yang digagas bupati setempat, Seno Samodro. Ini juga terkait dalam rangkaian tur album terbaru mereka, Walk The Earth yang dirilis 20 Oktober 2017.
Namun, tentu saja, bagi para penggemarnya, kenangan-kenangan yang akan mereka bawa tak berubah. Mereka, penggemar yang hadir di Jakarta dan Surabaya, yang mungkin kembali hadir ke Boyolali, pasti masih ingin mendengar "The Final Countdown", "Carrie", "Superstitious", "Cherokee", "Rock the Night", atau "Open Your Heart" keluar merdu dari kerongkongan Joey Tempest.
Advertisement
Kerinduan Penggemar
Dan, Europe sangat memahami itu. Maka itu, meski terus berorientasi ke depan di setiap albumnya, mereka tetap tak pernah melupakan kerinduan penggemar mereka untuk mendengar lagu-lagu yang "sama".
"Di studio, kami memang selalu mencoba, membuat hal baru. Tapi, di panggung, kami masih memainkan lagu-lagu lama kami untuk mereka, penggemar kami," ujar Joey.
Jadi, rasanya lagu-lagu seperti "The Final Countdown", "Carrie", "Superstitious", "Cherokee", "Rock the Night", atau "Open Your Heart" masih akan berkumandang di Stadion Pandan Arang, Boyolali, Sabtu malam ini.