Alasan Rossi Pungut Lagi Pembalap Buangannya

Bagnaia merupakan pembalap yang pernah ditendang Rossi dari timnya pada 2013.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 12 Mei 2018, 10:45 WIB
Francesco Bagnaia resmi dikontrak Pramac Racing untuk MotoGP 2019 dan 2020. (Twitter/Pramac Racing)

Liputan6.com, Jerez - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi mengungkapkan alasannya kembali meminang Francesco Bagnaia sebagai pembalap Sky Racing Team VR46 pada kelas Moto2. Bagnaia merupakan pembalap yang pernah ditendang Rossi dari timnya.

Bagnaia sudah bergabung dengan Sky Racing Team VR46 yang tampil di Moto3 pada 2013. Namun, dia hanya bertahan semusim karena gagal mendulang poin dari 17 balapan yang dijalaninya.

Rossi pun yang kesal dengan performa Bagnaia membuangnya ke KTM. Namun sejak 2017, Rossi memintanya kembali bergabung dengan Sky Racing Team VR46.

Pada musim 2017 di Moto2, Bagnaia berhasil finis di posisi kelima dengan 174 poin. Di musim ini, pembalap berusia 21 tahun berada di posisi teratas dengan 73 poin, dengan mencatatkan dua kemenangan.

"Cerita tentang Pecco, sapaan Bagnaia, sangat menarik. Kami menggaet dia setelah musim pertama di kejuaraan dunia, yang mana dia tidak mencetak hasil apa pun," kata Rossi membuka cerita, dikutip dari Motor Sport.


Alasan Rossi Kembali Rekrut Pecco

Pembalap Moto2, Francesco Bagnaia bertekad menembus kelas MotoGP musim 2019. (Toshifumi KITAMURA / AFP)

Rossi melanjutkan, Pecco menunjukkan respons positif usai ditendang dari tim. Bersama KTM, dia bisa bertarung melawan adik dari Marc Marquez, Alex Marquez di pentas Moto3.

"Sebelum musim itu, dia sangat kuat di Spanyol. Dia sudah balapan dengan melawan Alex Marquez, (Alex) Rins dan (Miguel) Oliveira. Dia sangat cepat. Dia juga banyak tumbuh dalam beberapa tahun terakhir."

"Menurut saya, dia mulai percaya pada dirinya sendiri saat bersama Mahindra musim 2016, ketika dia menang dengan motor yang lebih lambat," ujar pembalap berusia 39 tahun tersebut.

 

 


Sangat Kuat

Rossi melanjutkan, pertumbuhan Pecco membuatnya terkejut. Kecepatan yang dimiliki pembalap Italia berusia 21 tahun itu bisa membuat rider lainnya ketar-ketir.

"Dari musim itu, dia luar biasa tumbuh tahun lalu. Dia sudah sangat kuat dalam musim pertamanya (di Moto2) dan tahun ini membuat langkah kemajuan."

"Dia mencoba bekerja, terutama di awal balapan, karena tahun lalu dia kesulitan. Dia sangat kuat pada akhir balapan, walau kesulitan di awal. Tetapi saya rasa, dia bisa siap untuk bertarung demi kejuaraan," ujar Rossi mengakhiri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya