Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kekalahan koalisi Barisan Nasional dalam Pemilu 2018 membuat kehidupan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berubah 180 derajat. Mulai Sabtu 12 Mei 2018, ia dan istrinya Rosmah Mansor dilarang bepergian ke luar negeri.
Kehidupan mereka yang dinilai mewah pun dipersoalkan. Belakangan, pimpinan Partai Pribumi Bersatu Malaya (PPBM) mengaku mendapat informasi terkait dugaan upaya memindahkan dan menyembunyikan tas-tas Hermes Birkin milik Rosmah Mansor ke sebuah kondominium mewah.
Baca Juga
Advertisement
Anggota komite eksekutif pemuda PPBM, Ben Ali menduga, tas-tas mewah yang tersebut diduga diangkut ke sebuah kondominium di Pavilion Residence, dalam sebuah van milik Jabatan Perdana Menteri (JPM).
Setelah mendapat informasi tersebut, ia langsung melaporkannya ke polisi. "Kami menerima informasi dan rekaman video terkait upaya dugaan pemindahan 50 tas Birkin menggunakan van milik JPM ke sejumlah unit di kondominium Pavilion Residence Kuala Lumpur," kata Ben Ali di postingan Facebooknya.
"Setiap kotak dipasangi label yang memuat nama-nama orang yang diduga memberikan tas tangan tersebut (sebagai hadiah). Kami percaya, penerimanya adalah Datin Sri Rosmah Mansor," kata dia.
Ben Ali dan pihaknya meminta pihak kepolisian untuk menggeledah apartemen tersebut. Alasannya, saat ini Najib Razak dan istrinya diduga terkait dengan kaus korupsi besar 1MDB.
Seperti dikutip dari Free Malaysian Today, Sabtu 12 Mei 2018, berdasarkan laporan ke pihak kepolisian, diduga ada 50 tas mewah yang dibawa ke kondominim mewah tersebut. Nilainya diperkirakan mencapai 10 juta ringgit atau Rp 35,2 miliar.
Tas-tas itu diduga dibawa seorang perempuan dan dua pria menggunakan van Toyota Hiace yang dipasangi logo JPM. Pelat nomor kendaraan tersebut juga disertakan dalam pelaporan.
Sumber kepolisian Kuala Lumpur membenarkan bahwa pihaknya telah menerima pelaporan.
"Kami telah menerima laporan pada hari sebelumnya. Dan yang bisa kami katakan adalah bahwa kami sedang menyelidikinya. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi karena melibatkan sesuatu yang penting secara nasional," kata sumber itu.
Saksikan video menarik terkait Najib Razak berikut ini:
Belanja Mewah Nyonya Najib Razak
Rosmah Mansor bukan sosok yang disukai semua orang Malaysia. Sebab, istri Najib Razak itu dikenal angkuh dan gila belanja barang mewah.
Sebelumnya, Wall Street Journal (WSJ) pada September 2016 mengklaim, sejumlah dokumen mengungkap bahwa tagihan kartu kredit Rosmah telah mencapai angka US$ 6 juta (Rp 79 miliar) sejak 2008 hingga 2015 yang digunakannnya untuk membeli pakaian, sepatu, dan perhiasan mahal dari Harrods London, Saks Fifth Avenue New York, dan sejumlah tempat lain.
Menurut laporan tersebut, Rosmah telah mengeluarkan US$ 1 juta (Rp 13,1 miliar) dari 'pengeluaran' US$ 6 jutanya untuk membeli perhiasan dan pakaian di beberapa toko di Eropa dan AS pada 2014. Demikian seperti dikutip dari Asian Correspondent, Selasa (13/9/2016).
Menurut WSJ, PM Najib membayar tagihan itu diduga menggunakan kartu kredit dengan menarik dana dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
1MDB merupakan perusahaan yang dibentuk oleh PM Najib pada 2009 untuk mengubah Kuala Lumpur menjadi pusat keuangan. Namun pada 2015, perusahaan tersebut tak memenuhi pembayaran hutang. Departemen Kehakiman AS pun menduga, dana itu disalahgunakan untuk membiayai hidup mewah sejumlah orang termasuk pejabat publik.
WSJ yang selama satu tahun terakhir menerbitkan paparan mengenai jaringan dana 1MDB, menyebut bahwa Rosmah tak memiliki sumber pendapatan lain selain dari gaji suaminya yang merupakan seorang perdana menteri.
Media itu juga menambahkan, meski Rosmah pernah bekerja, namun ia berhenti setelah menikah dengan Najib. Wanita kelahiran 10 Desember 1951 tersebut juga kerap disoal atas selera mewahnya.
Pada awal tahun itu, sejumlah media mengabarkan bahwa Rosmah telah mengeluarkan US$ 200.000 (Rp 2,6 miliar) untuk membeli tas Hermes Birkin yang dijual dalam sebuah lelang.
Namun ajudan Rosmah menyangkal hal tersebut dan tuduhan lainnya. Ia menyebut pengusaha Low Taek Jho, sosok kunci lain dalam skandal 1MDB, telah membiayai kegiatan shopping-nya.
Menurut sejumlah laporan, Rosmah telah mengenal Low cukup lama dan merupakan sosok yang mengenalkannya dengan Najib.
Sementara itu, upaya WSJ untuk menghubungi Rosmah dan Najib terkait laporan tersebut belum membuahkan hasil.
Advertisement