Kementan Dorong Pasokan Cabai Kulon Progo ke Jabodetabek

Komoditas cabai merupakan salah satu komoditas andalan di Kabupaten Kulon Progo.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Mei 2018, 12:45 WIB
Pedagang tengah menata bawang di pasar di Jakarta, Jumat (20/4). Harga cabai dan bawang memasuki akhir pekan ini terpantau belum banyak berubah, cenderung mengalami penurunan. Pasokan yang cukup mendorong harga masih stabil. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan agar ketersediaan aneka cabai dan bawang merah harus aman dan stabil menjelang Ramadhan 1439 H. 

Oleh karena itu, Tim Upsus Cabai dan Bawang Merah Direktorat Jenderal Hortikuktura langsung mengawal pertanaman di lapangan serta melakukan panen raya cabai di Desa Bugel Kecamatan Panjatan Kab Kulon Progo merupakan lokasi panen cabai keriting seluas 350 hektare. 

Panen raya ini di hadiri anggota Komisi IV DPR RI, Titik Soeharto, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Prihasto, Wakil Bupati Kulon Progo, Sutejo, Ketua DPRD Kulon Progo, dan unsur Muspida  serta kelompok tani aneka cabai Kulon Progo. 

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Kementan, Prihasto mengapresiasi penanaman cabai yang dilakukan petani di Kulonprogo.

Produktivitasnya mencapai 15 hingga 17 ton per hektar. Produktivitas sangat tinggi dibanding rata-rata produksi nasional yang hanya 10 ton per hektar.  "Ke depan supaya produktivitas terjaga agar menerapkan konsep yang ramah lingkungan," ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu (13/5/2018).

Prihasto yang akrab disapa Anto mengungkapkan lahan cabai di Kulonprogo ini merupakan hamparan lahan berpasir menbentang luas disulap menjadi hamparan kawasan cabai dengan pengairan yang  memadai.

Yakni sumur pantek dengan sistem irigasi selang serta pemberian pupuk kandang 30 hingga 40 ton per hektar menjadikan pertanaman sangat subur.  "Hasilnya tingkat produktivitas rata-ratanya 15 sampai 17 ton per hektar. Ini sungguh luar biasa,” ujar Anto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Selanjutnya

Pedagang cabai melayani pembeli di pasar di Jakarta, Jumat (20/4). Harga cabai dan bawang memasuki akhir pekan ini terpantau belum banyak berubah, cenderung mengalami penurunan. Pasokan yang cukup mendorong harga masih stabil. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, menurut Bambang Tri Budi Harsono, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kulonprogo, komoditas cabai merupakan salah satu komoditas andalan di Kabupaten Kulon Progo.

Dengan luas tanam 1.939 hektare pada 2017, dan produksi  sebesar 20.184 ton. Pada 2018, target luas tanam seluas 2.050 hektare dengan produksi 18.543 ton. 

"Dengan potensi wilayah yang dimiliki, maka Kulon Progo memiliki peran strategis yaitu menjadi penyangga wilayah Yogyakarta dan sekaligus menjadi penyangga wilayah Jabodetabek khususnya komoditas sayuran aneka cabai," tutur dia.

Pada kesempatan Ini,  Titik Soeharto, mengapresiasi kinerja Kementan terutama dalam menjaga Ketersediaan dan produksi cabai dengan sistem pengaturan manajemen tanam.

Hal ini tercermin dari melimpahnya produksi cabai pada saat ini, serta kesiapan pertanaman di lapangan untuk pemenuhan kebutuhan menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1439 H.

"Para petani cabai di Bugel Panjatan Ini bisa mendapat keuntungan kurang lebih Rp 125 juta/hektare dengan produksi rata rata 10 ton/hektare  dengan harga Rp. 20.000/kg. Ini Luar biasa,” ujar dia.

Harapannya, lanjut Titik, mengimbau Pemerintah agar Kulon Progo menjadi pilot dan contoh untuk bisa direplikasi oleh daerah lain menjadi sentra cabai yang terintegrasi produksi dan pemasarannya. (Yas)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya