Mahathir Mohamad Umumkan 3 Menteri Kunci dan Pencopotan Jaksa Agung Malaysia

Pada Sabtu 12 Mei 2018, Mahathir Mohamad mengumumkan tiga orang yang akan menduduki jabatan kunci dalam kabinetnya.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 12 Mei 2018, 21:16 WIB
Perdana Menteri Malaysia baru, Mahathir Mohamad memberi keterangan saat konferensi pers di Petaling Jaya, Malaysia (10/8). Di usia 92 tahun, pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan itu menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia. (AP Photo / Sadiq Asyraf)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Setelah dilantik sebagai Perdana Menteri ke-7 Malaysia, prioritas pertama Mahathir Mohamad, juga wakilnya Wan Azizah Wan Ismail, adalah membentuk kabinet, yang dimulai dengan menunjuk 10 menteri kunci.

Pada Sabtu 12 Mei 2018, Mahathir mengumumkan tiga orang yang akan menduduki jabatan kunci dalam kabinetnya.

Lim Guan Eng, mantan bankir dan akuntan dipilih menjadi menteri keuangan. Mahathir juga memilih mantan wakilnya dulu, Muhyiddin Yassin sebagai menteri dalam negeri.

Sementara, Mohamad Sabu, yang sudah lama menjadi politikus di kubu oposisi dipilih menjadi menteri pertahanan.

Siapa yang akan mengisi tujuh kursi kabinet lainnya, menurut [Mahathir Mohammad](https://www.liputan6.com/tag/mahathir-mohamad ""), belum diputuskan.

Mengapa baru tiga dari 10 menteri yang dimumumkan? "Kita tak bisa mengucapkan abrakadabra dan semuanya terjadi. Butuh waktu," kata Mahathir, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (12/5/2018).

Menurut dia, ada sejumlah faktor yang dipertimbangkan untuk memilih para pejabat kunci, yakni kualifikasi, pengalaman, dan keadilan untuk empat partai yang ada di koalisi Pakatan Harapan.

Mahathir menambahkan, kabinet akan disusun secepat mungkin. Sepuluh menteri kunci akan diumumkan pekan depan, sementara nama-nama menteri secara keseluruhan akan diungkap dua hingga tiga pekan lagi.

Politikus berusia 92 tahun tersebut juga mengumumkan bahwa ia akan mencopot Mohamed Apandi Ali dari jabatan jaksa agung Malaysia.

Apandi sebelumnya diduga membersihkan nama mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dari kasus megakorupsi 1MDB.

"Kami sengaja memberlakukan pembatasan pada orang-orang tertentu yang terlibat dalam pelanggaran atau membuat keputusan yang salah," kata dia. "Jadi, saat ini, kita tak lagi memiliki jaksa agung."

Mahathir juga mengaku telah menginstruksikan agar data-data mengenai 1MDB yang diklasifikasikan sebagai 'rahasia negara' selama masa pemerintahan Najib untuk dirilis.

Pemerintahan Mahathir juga akan menelaah kontrak dan proyek asing termasuk Kuala Lumpur-Singapore High-Speed Rail atau kereta cepat Kuala Lumpur-Malaysia dan proyek lainnya di bawah skema China’s Belt and Road initiative atau 'Jalur Sutera Baru'.

"Untuk memastikan manfaat dari kontrak-kontrak tersebut," kata Mahathir Mohamad.

Ia juga membentuk 'dewan penatua', yang tugasnya memberi memberi nasihat kepada pemerintah baru tentang masalah ekonomi dan keuangan untuk 100 hari pertama.

Mantan menteri keuangan Daim Zainuddin, mantan gubernur bank sentral Zeti Akhthar Aziz dan taipan bisnis Robert Kuok termasuk di antara mereka yang ditunjuk sebagai anggota dewan.

 


Pengakuan Eks Jaksa Agung Malaysia

Ilustrasi skandal 1MDB Malaysia (AFP PHOTO/Manan Vatsyayana)

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah mengumumkan pencopotan Jaksa Agung Mohamed Apandi Ali atas dugaan menutup-nutupi kasus 1MDB.

Saat dimintai keterangan, Apandi membantah telah menyembunyikan bukti-bukti terkait 1Malaysia Development Berhad.

Ia berdalih, keputusannya itu berdasarkan fakta-fakta yang bisa dipertanggungjawabkan, baik secara prosedural maupun subtantif.

"Berdasarkan hati nurani. Saya akan bersikap transparan dan akan menguak semuanya," kata Apandi seperti dikutip dari New Straits Times. "Tak ada yang disembunyikan. Dan saya tidak bertindak atas dasar motif atau agenda tersembunyi."

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya