Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengutuk keras tindakan biadab penyerangan bom gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi tadi.
Pria yang karib disapa Bamsoet ini menyebut, teror bom surabaya membuktikan teroris itu ada bersama masyarakat.
Advertisement
"Bisa jadi mereka juga ada media sosial yang selama ini mengutuk dan mencaci maki aparat yang penindakan kepada para terduga teroris dengan tuduhan pelanggaran HAM," ujar Bamsoet melalui keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (13/5/2018).
Pascatragedi penyanderaan di Mako Brimob beberapa waktu lalu, jaringan atau sel-sel yang selama ini terkesan tidur mulai muncul ke permukaan.
"Mulai dari aksi penikaman anggota intel Polri di Depok, hingga aksi peledakan bom di beberapa titik di Surabaya Minggu pagi yang memakan korban anak-anak tak berdosa. Kita tidak tahu berapa banyak lagi target mereka," paparnya.
Bamsoet mengaku kehabisan kata-kata untuk mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di tiga gereja di Surabaya tersebut.
"Kecuali mendorong aparat penegak hukum untuk segera mengungkap jaringan pelaku serta menindak tegas tanpa pandang bulu," ucapnya.
Dia menegaskan, teror bom Surabaya seperti ini tidak bisa dibiarkan. Menurutnya, tidak ada satu pun ajaran agama yang memperbolehkan umatnya membunuh orang lain.
"Aparat keamanan harus menindak tegas pelaku dan jaringan terorisme yang terlibat," ucapnya.
Proses Hukum
Bamsoet meminta tindakan para pelaku harus segera diproses hukum. Sebab, kata dia, apabila aparat kepolisian tidak bergerak cepat, dikhawatirkan akan ada pihak yang memprovokasi masyarakat sehingga kerukunan dan kedamaian bisa terganggu.
“Saya tegaskan, negara kita tidak memberikan ruang toleransi bagi para pelaku tindakan kekerasan dan terorisme. Apalagi ini bisa mengganggu kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat,” kata dia.
Politisi Partai Golkar ini mengingatkan Indonesia sudah memasuki darurat terorisme.
"Sebab, serangan demi serangan terorisme masih terus terjadi di beberapa wilayah Indonesia," tuturnya.
Karena menurutnya, belum usai luka rusuh napi terorisme di Rutan Mako Brimob beberapa hari lalu, kini serangan terorisme kembali terjadi lagi di Surabaya.
"Indonesia sudah masuk darurat terorisme. Negara jangan lagi memberikan ruang bagi terorisme tumbuh subur di tanah air," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement