Banyak yang Meragukannya Karena Usia, Ini Kata Mahathir Mohamad

Usia perdana menteri baru Malaysia, Mahathir Mohamad, nyaris mendekati satu abad.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 13 Mei 2018, 16:05 WIB
Perdana Menteri Malaysia baru, Mahathir Mohamad memberi keterangan saat konferensi pers di Petaling Jaya, Malaysia (10/8). Di usia 92 tahun, pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan itu menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia. (AP Photo / Sadiq Asyraf)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Ketika dilantik sebagai perdana menteri Malaysia pada Kamis malam, Mahathir Mohamad berusia 92 tahun. Fakta tersebut menjadikannya sebagai pemimpin tertua di dunia. Dan, ia tahu persis soal itu.

Mahathir Mohamad dikenal dengan gurauan-gurauannya yang cerdas. Namun, tidak jarang, kata-katanya menusuk.

Dalam sebuah kesempatan, Mahathir Mohamad digambarkan sangat nyaman berkelakar soal usianya yang nyaris menyentuh satu abad.

"Ya, ya, saya aktif," kata Mahathir Mohamad di hadapan kerumunan orang yang menantinya dalam sebuah konferensi pers, menyusul kemenangan luar biasanya dalam pemilu Malaysia 2018. Demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (13/5/2018).

Banyak yang khawatir tentang kesehatan perdana menteri baru Malaysia tersebut, apakah Mahathir Mohamad yang merupakan seorang politikus veteran masih mampu menjalankan tugas?

Pada Maret lalu, secara mengejutkan, Mahathir Mohamad datang tanpa diundang ke sebuah diskusi yang memperdebatkan usianya yang dianggap terlalu tua untuk menduduki kursi perdana menteri.

"Saya di sini, guys. Sampaikan (kritik) langsung di hadapan saya," ujarnya kala itu.

Lebih lanjut, Mahathir Mohamad menjelaskan pendapatnya soal usia. Ia mengatakan, "Ada dua jenis usia. Pertama secara terminologi tahun dan satu lagi tubuh. Sejauh menyangkut kesehatan, saya belum pikun."

Banyak pihak menilai, Mahathir Mohamad masih sigap dan gesit di usianya yang ke-92 tahun. Meski demikian, sosok yang dijuluki Dr M tersebut pernah dua kali didera serangan jantung.


'Tidak Ingin Egois'

Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim saat masih menjabat sebagai PM Malaysia dan Deputi PM pada 1997 (AFP)

Mahathir Mohamad, yang sebelumnya pernah memimpin Malaysia selama 22 tahun hingga akhirnya mengundurkan diri pada 2003, mengejutkan publik dengan kembali "turun gunung" pada 2016. Saat itu, ia memutuskan angkat kaki dari United Malays National Organisation (UMNO), kendaraan politik yang lama menaunginya sekaligus partai utama di koalisi Barisan Nasional. Ia mengaku, "Malu dikaitkan dengan partai yang mendukung korupsi -- merujuk pada skandal korupsi 1MDB."

Hengkang dari UMNO, Mahathir Mohamad dirikan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM). Sejak saat itu, ia mengatakan akan kembali mencalonkan diri lewat Pakatan Harapan, koalisi yang dibangunnya bersama mantan musuhnya, Anwar Ibrahim, serta dua partai lainnya.

Mahathir Mohamad menegaskan, kembalinya ia ke dunia politik bertujuan untuk menggulingkan Najib Razak, mantan anak didiknya yang diduga tersangkut skandal korupsi 1MDB.

"Bagi saya, mengatakan bahwa saya ingin istirahat dan mengundurkan diri serta mempersiapkan kehidupan di akhirat, itu adalah pikiran yang sangat egois," tutur Mahathir Mohamad dalam sebuah wawancara pada tahun 2017.

Ia menambahkan, "Saya tidak peduli apakah orang mengingat saya atau tidak. Jika mereka ingat, itu baik dan bagus. Jika mereka tidak ingat, tidak apa-apa, saya juga bukan siapa-siapa."

Skandal 1MDB atau 1Malaysia Development Berhad adalah skandal politik yang diyakini memicu kekalahan telak Najib dalam pemilu Malaysia.

1MDB adalah lembaga investasi yang didirikan Pemerintah Negeri Jiran untuk memberikan manfaat pada rakyatnya. Gagasannya, 1MDB akan berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.

Namun, dalam praktiknya, organisasi ini dituduh telah menyedot dana negara ke rekening pribadi Najib dan orang-orang dekatnya.

Pada tahun 2015, Najib disebut-sebut mentransfer hampir USD 700 juta dari 1MDB ke rekening bank pribadinya. Skandal ini tengah diselidiki sejumlah negara, termasuk salah satunya Amerika Serikat.

Kini, setelah memenangkan pemilu dan kembali duduk di kursi perdana menteri, Mahathir Mohamad mengungkapkan keinginan agar penyelidikan skandal korupsi 1MDB kembali dibuka. Sebelumnya, investigasi atas kasus ini ditutup pada era Najib.

Teranyar, Mahathir Mohamad telah memerintahkan kepolisian untuk mencabut segel Offical Secret Act (OSA) pada laporan audit 1MDB. Segel yang diberikan oleh Ketua Audit Negara, Ambrin Buang, itu menyebabkan laporan audit 1MDB tidak pernah dibahas oleh parlemen Malaysia meski telah diajukan sejak April 2016.

Mahathir Mohamad telah menekankan bahwa dirinya hanya akan memerintah dua tahun, dan sisa masa jabatan akan diserahkan pada Anwar Ibrahim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya