Liputan6.com, Jakarta Selain menurunkan berat badan, puasa selama bulan Ramadan memiliki manfaat kesehatan lainnya. Salah satunya adalah pada sistem kekebalan tubuh.
Melansir Medical News Today pada Minggu (13/5/2018), sebuah studi yang dilakukan Dr. Valter Longo dan rekan-rekannya dari University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat, menemukan puasa yang dilakukan lebih dari dua hingga empat hari akan menyegarkan sistem kekebalan.
Advertisement
Sel-sel kekebalan yang lama akan dibersihkan dan akan terjadi regenerasi dengan yang baru. Proses ini mereka nyatakan mampu melindungi seseorang terhadap kerusakan sel, yang disebabkan faktor-faktor penuaan, seperti kemoterapi.
"Ketika Anda lapar, sistem dalam tubuh mencoba untuk menghemat energi. Salah satu hal yang mereka lakukan untuk itu adalah mendaur ulang banyak sel kekebalan yang tidak diperlukan, terutama untuk mengganti yang rusak," ujar Dr. Longo.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell Stem Cell itu menemukan puasa yang dilakukan selama dua sampai empat hari dalam waktu enam bulan saja mampu menghancurkan sel kekebalan yang lama dan menghasilkan yang baru.
Simak juga video menarik ini:
Kekebalan tubuh baru
Para peneliti juga menemukan, pasien kanker yang berpuasa selama tiga hari sebelum kemoterapi terlindungi dari kerusakan sistem kekebalan tubuh akibat perawatan tersebut.
"Kabar baiknya adalah tubuh menyingkirkan bagian-bagian dari sistem yang mungkin rusak atau tua, serta bagian yang tidak efisien selama masa puasa," kata Dr. Longo.
"Sekarang, jika sistem tubuh Anda mulai rusak berat karena kemoterapi atau penuaan, siklus puasa bisa menghasilkan sistem kekebalan baru, secara harfiah," ucapnya.
Advertisement