Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan, peristiwa ledakan bom gereja Surabaya pada hari ini (13/5/2018) tak akan berpengaruh banyak terhadap kondisi perekonomian negara.
Dia mengatakan, hal-hal seperti aturan kebijakan dari pemerintah hingga kondisi ekonomi di dalam maupun luar negeri lebih punya peran dalam menentukan gejolak keuangan negara.
Baca Juga
Advertisement
"Masalah ekonomi lebih ditentukan oleh faktor-faktor kebijakan dalam negeri oleh pemerintah, dan kondisi ekonomi di luar negeri," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Minggu (13/5/2018).
Hariyadi melanjutkan, ledakan bom gereja Surabaya itu juga tidak memberikan pengaruh sama sekali ke iklim investasi.
"Tindak teroris ini bukan dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu investasi. Ini dianggap sebagai tindakan kriminal biasa, itu dari perspektifnya pelaku usaha," terangnya.
Sebelum bom gereja Surabaya, kata Hariyadi, ada kejadian bom Thamrin di Jakarta.
"Waktu pas bom Thamrin saja boleh dibilang enggak ada dampaknya. Dampaknya hanya pada saat hari itu saja. Karena kejadiannya pas hari kerja, yang hotel jadi terpaksa batal booking-annya. Aman kok," pungkas dia.
Erick Thohir: Ledakan Bom di Surabaya Cederai Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Masyarakat Indonesia sedang bersukacita menyambut Asian Games dengan beragam kegiatan, seperti Parade Asian Games 2018 yang digelar di kawasan Monas, hari ini (13/5/2018). Namun sayangnya, pada waktu yang bersamaan, terjadi ledakan bom di tiga gereja di Surabaya.
Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC), Erick Thohir angkat bicara seputar kejadian itu. Dia menyayangkan peristiwa yang dianggapnya mencederai nilai Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia.
Akan tetapi, dia menambahkan, meski sebagian orang telah mengetahui kasus ledakan bom di Surabaya tersebut, acara Parade Asian Games 2018 pada hari ini bisa berjalan dengan lancar.
"Saya sudah mendengar kabar soal bom meledak di Surabaya, dan kami turut berbelasungkawa atas kejadian yang bersimpangan dengan prinsip 'tetap bersatu walaupun berbeda-beda' negara kita. Tapi tadi kita sudah melaksanakan Parade Asian Games, dan itu bisa berjalan lancar," ungkapnya pada Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kemenkominfo, Jakarta, Minggu (13/5/2018).
Presiden klub sepak bola Internazionale Milan ini mengungkapkan, penyelenggaraan Asian Games ini, bukan hanya dilihat sebagai sebuah event olahraga semata. Namun itu bisa dipakai oleh Indonesia selaku tuan rumah sebagai ajang promosi negara kepada dunia.
"Ini event Asian Games untuk national branding, promosi Indonesia ke dunia. Kayak contoh budaya khas kita, makanan, musik, dan lain-lain. Ada juga imbasnya ke ekonomi, kayak pariwisata, rekrutmen tenaga kerja sampai bentuk investasi," tutur Erick.
Advertisement