Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan soal ledakan bom gereja di Surabaya. ia mengatakan, ledakan terbesar terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jalan Arjuno.
"Menggunakan (mobil) Avanza, jalan arjuna menggunakan bom yang diledakkan ini yang terbesar saya kira," kata Tito di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Minggu (13 Mei 2018).
Advertisement
Sementara, ledakan bom di dua gereja lain relatif lebih kecil. Tito mengatakan, bom di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, menggunakan bom yang diletakan di pinggang.
"Ciri-cirinya khas, karena (bagian tubuh) yang rusak bagian perut. Sementara bagian atas masih," ungkap Tito.
Dalam ledakan di GKI Diponegoro, tidak jatuh korban jiwa kecuali pelaku bom bunuh diri. Sementara, bom yang meledak di Gereja Katolik Santa Maria Jalan Ngagel dibawa pelaku dengan memangku bom di paha.
"Di Ngagel menggunakan bom yang dipangku, naik sepeda motor," Tito memungkasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini