Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut ada sejumlah faktor yang mempengaruhi "kebangkitan" sel-sel teroris yang sudah lama tidur hingga meledakkan bom di Surabaya. Ada faktor dalam dan luar negeri yang mempengaruhi.
Dia mengatakan terpojoknya ISIS karena serangan dari negara-negara barat, merupakan salah satu faktor pendorong teror dan peledakan bom di Tanah Air dari luar negeri.
Advertisement
"Aksi ini kita duga di tingkat internasional, ISIS ditekan oleh kekuatan barat. Kemudian dalam keadaan terpojok, menyuruh semua sel yang di bawahnya untuk bergerak," kata Kapolri di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Terlebih, satu keluarga pelaku teror bom ini merupakan sel dari Jamaah Anshar Daulah (JAD) Surabaya. JAD bagian dari ISIS di Indonesia. Kepala keluarga peledak bom di Surabaya adalah pimpinan JAD Surabaya.
Sementara, faktor dari dalam negeri terkait dengan pimpinan ISIS di Indonesia, Aman Abdurrahman.
"Karena pimpinan mereka sudah kita lakukan penangkapan," ujar Tito.