Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 5 Korban luka serius korban ledakan bom gereja di Surabaya dilarikan ke Rumah Umum Dr. Soetomo. Satu pria, yang juga anggota kepolisian, dan tiga wanita sedang dalam proses persiapan operasi.
Empat korban ini dalam kondisi kritis. "Jadi saat ini tinggal empat orang yang dirawat di rumah sakit ini, dengan kondisi cukup kritis," kata Wakil Direktur Penunjang Medik RSUD Dr Soetomo, Hendrian Subagjo, minggu (13/5/2018).
Advertisement
Ia juga menjelaskan ada satu korban yang dinyatakan tewas. Nyawanya tak tertolong saat dalam penanganan medis.
"Satu orang meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," ungkap Hendrian.
Ada pula satu korban lagi yang saat ini sudah diizinkan pulang. "Sebab hanya mengalami luka ringan," kata dr Hendrian.
Ia menjelaskan, hampir seluruh pasien yang dirawat di rumah sakit ini mengalami luka serius.
"Untuk luka lukanya hampir seluruh badan, luka bakar, luka robek, luka kompresi karena trauma dan langsung dalam persiapan operasi saat ini jadi ada benda asing juga masuk di organ tubuh," tegasnya.
Papan Pengumuman
Pantauan Liputan6.com di pintu masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Soetomo, sebuah papan pengumuman dipasang untuk memudahkan keluarga pasien mencari korban ledakan bom.
Ada nama enam pasien yang tercantum di papan pengumuman tersebut, miss X dari Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Ahmad Nurhadi dari Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Martha Jumani dari Gereja Pantekosta, Jalan Arjuna Surabaya, Giri dari Gereja Pantekosta, Jalan Arjuna Surabaya, Sonia dari Gereja Santa Maria Tak Bercela, dan Miss X dari Gereja Santa Maria Tak Bercela.
Aksi teror terjadi tadi pagi di tiga gereja di Surabaya. Bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel pada pukul 06.30. Tak lama, bom kembali meledak di Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 dan di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement